PLTU Jepara Gandeng Pemkab Demak Buat Infrastruktur Jalan Dari Fly Ash

General Manager PLTU TJB, Komang Parmita.

Semarang, Idola 92.6 FM – Upaya memanfaatkan limbah dari produksi PLTU Tanjung Jati B (TJB) terus dilakukan, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia. Salah satunya, memanfaatkan Fly Ash dari limbah B3 yang diolah menjadi paving block dan bahan cor jalan.

General Manager PLTU TJB, Komang Parmita mengatakan limbah Fly Ash dan Bottom Ash dari sisa pembakaran batu bara dimanfaatkan sebaik mungkin. Jika selama ini kedua limbah itu banyak dipakai pabrik semen untuk campuran, maka pihaknya mencoba mengaplikasikan ke bentuk lain yang bisa dinikmati masyarakat.

Menurutnya, karena banyak sisa Fly Ash dan Bottom Ash yang tidak terpakai kemudian diaplikasikan menjadi paving block dan bahan cor jalan.

Saat ini, jelas Komang, pihaknya menjalin kerja sama dengan Pemkab Demak untuk mengaplikasikan paving block dan bahan cor jalan dari Fly Ash dan Bottom Ash menjadi proyek infrastruktur jalan di sejumlah desa. Setidaknya, untuk tahap awal uji coba akan dibangun jalan sepanjang 3,2 kilometer menggunakan limbah dari PLTU TJB.

“Sebentar lagi kami akan bekerja sama dengan Pemkab Demak, untuk membuat infrastruktur jalan. Ini dalam tahap uji coba. Jadi, kami sedang dalam tahap uji coba bekerja sama dengan Undip. Teknologinya itu menggunakan Undip, kemudian nanti akan kami minta izin ke KLHK. Sehingga, nanti ketika sudah fix, maka semua akan menjadi produk yang bisa dimanfaatkan,” kata Komang, belum lama ini.

Lebih lanjut Komang menjelaskan, dari 62 persen limbah yang tersimpan di gudang sebagian sudah dimanfaatkan menjadi paving block dan beton. Saat ini, proses produksinya mampu menghasilkan 100 paving block per hari.

“Kalau perizinan dari Kementerian LHK selesai, maka Agustus ini bisa langsung produksi,” jelasnya.

Menurut Komang, pemanfaatan limbah B3 merupakan salah satu syarat PLTU TJB bisa mendapat penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper) emas dari Kementerian LHK. Sampai dengan saat ini, pihaknya sudah enam kali mendapat Proper Hijau setingkat di bawah emas. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemprov Jateng Ajak Masyarakat Magelang Kenalkan Wisata Kuliner ke Peserta Borobudur Marathon 2019
Artikel selanjutnyaTingkatkan Kompetensi, Bekraf Gelar Uji Sertifikasi Bagi Barista di Semarang