Sejauh Mana Sekolah dan Lembaga Pendidikan Menyadari Dampak Buruk Perundungan dan Mengantisipasinya?

Bullying

Semarang, Idola 92.6 FM – Baru-baru ini, sebuah film yang tayang di bioskop begitu menyita perhatian publik/ Film Joker yang sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 2 Oktober 2019 lalu seolah mengingatkan kita pada fenomena perundungan atau bullying.

Perilaku bullying dapat menyebabkan mental breakdown pada seseorang. Bahkan, banyak studi yang menghubungkan bullying dengan perilaku bunuh diri. Lantas, bagaimana koneksi antara bullying dengan mental health issue sampai seseorang bisa memutuskan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain?

Dilansir detik.com, Dr Agung Frijanto SpKJ, sekretaris PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI), menjelaskan bahwa bullying dapat membuat seseorang mengalami kecemasan dan depresi berat. Agung memberikan pesan bagi masyarakat untuk mulai peduli terhadap masalah kesehatan jiwa. Lingkungan sekitar terlebih keluarga harus hadir dan memberikan support system bagi mereka yang mulai memperlihatkan perubahan perilaku karena depresi akibat bullying.

Selain itu, mengingat begitu seriusnya fenomena ini, kita pun bertanya-tanya, sudah sedemikian sadar-kah, sekolah atau lembaga pendidikan akan fenomena bullying dan mengantisipasinya? Menyoroti persoalan ini, Radio Idola Semarang mewawancara Pakar Pendidikan Karakter Doni Koesoema Albertus. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: