Tol Trans Jawa Sudah Tersambung Picu Pertumbuhan Sektor Wisata dan Permintaan Minibus Meningkat

All New Hiace Premio
Pengunjung Paragon Mal melihat kendaraan jenis minibus All New Hiace Premio yang dipamerkan di pusat perbelanjaan, Selasa (8/10).

Semarang, Idola 92.6 FM – Sudah tersambungnya jalan tol Trans Jawa pada akhir 2018 kemarin, membawa perubahan pada sejumlah sektor. Salah satunya pariwisata yang menggunakan kendaraan jenis minibus, karena perjalanan menjadi lebih efektif dan efisien.

Managing Director Nasmoco Group Fatrijanto mengatakan keberadaan infrastruktur jalan tol yang cukup baik, dan menghubungkan wilayah Jakarta hingga Jawa Timur membawa dampak bagi sektor perekonomian dan wisata. Bahkan, sektor pariwisata mulai merasakan imbasnya dengan makin banyak permintaan perjalanan wisata melalui jalan tol.

Berdasarkan kondisi itu, jelas Fatrijanto, permintaan produk otomotif jenis minibus juga mengalami permintaan. Terutama, permintaan dari agen-agen pariwisata maupun dan kalangan perhotelan. Tidak sedikit juga dari perorangan, yang membutuhkan minibus untuk menunjang mobilitas wisata atau bisnis.

Menurutnya, produk otomotif jenis minibus mulai menyesuaikan permintaan pasar pariwisata sesuai dengan infrastruktur pendukungnya.

“Hiace Premio ini ada segmennya tersendiri. Jadi, meskipun travel tapi orang travel memilih yang lebih nyaman. Hampir sama dengan kelas bus standar dan luxury. Sekarang masalahnya kan infrastruktur jalan sudah bagus, jadi kebutuhan travel atau bepergian dengan jalan darat lebih banyak lagi. Ternyata, kebutuhan akan travel juga mengalami peningkatan,” kata Fatrijanto di sela mengenalkan Hiace Premio di Atrium Paragon Mal Semarang, Selasa (8/10).

Fatrijanto lebih lanjut menjelaskan, untuk menjawab perkembangan infrastruktur jalan Tol Trans Jawa ini kendaraan minibus dengan kenyamanan penumpang di dalamnya sangat diperhatikan. Sehingga, pasar kendaraan minibus diproyeksikan akan meningkat dan mendorong sektor pariwisata.

“Target penjualannya 12-15 unit hingga akhir tahun, tapi sekarang SPK-nya sudah sampai 40 unit. Memang kontribusinya hanya dua persen, dari seluruh penjualan produk di Nasmoco Group. Tapi, nilai transaksinya cukup besar,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaTol Semarang-Demak Diperkirakan Bisa Picu Pertumbuhan Perumahan Baru
Artikel selanjutnyaSejauh Mana Sekolah dan Lembaga Pendidikan Menyadari Dampak Buruk Perundungan dan Mengantisipasinya?