Sekda Jateng Minta Orang Tua Lebih Selektif Beri Gawai ke Anak

Sri Puryono
Sekda Jawa Tengah, Sri Puryono.

Semarang, Idola 92.6 FM – Penggunaan gawai yang tepat sasaran, akan memberikan pelajaran bagi setiap anak. Namun, jika salah pemakaiannya akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Sekda Jawa Tengah Sri Puryono mengaku sudah mengetahui adanya pemberitaan yang menyebutkan sejumlah anak, harus dibawa ke rumah sakit karena kecanduan bermain gem di gawai. Penggunaan gawai yang tidak tepat, memang akan membawa dampak buruk bagi anak.

Sekda menjelaskan, terlalu lama terpapar gawai juga bakal membawa pengaruh buruk terhadap anak. Karena, gelombang elektromagnetik yang berlebihan akan merusak jaringan otak.

Oleh karena itu, jelas Sri Puryono, para orang tua harus bisa selektif di dalam mengontrol penggunaan gawai. Selain itu, para kepala daerah juga bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakatnya tentang dampak buruk dari pemakaian gawai secara berlebihan.

“Imbauan saya tolong kepada orang tua, benar-benar mengawasi anak-anaknya. Jadi, ini sudah menggejala utamanya di Jawa Barat sudah lebih parah. Bahkan, di Tiongkok sudah ada rumah sakit khusus menampung korban gadget itu. Saya kira, pemerintah harus ambil sikap memberikan imbauan kepada masyarakat dan juga kepada para kepala daerah bagaimana bisa mengatur penggunaan gadget. Karena, dampaknya sangat berbahaya,” kata sekda, Selasa (22/10).

Sri Puryono lebih lanjut menjelaskan, peran dari orang tua sangat dibutuhkan untuk mengawasi dan memberikan pemahaman kepada anak terkait penggunaan gawai secara benar.

“Sudah banyak kasusnya, dan ini jadi ancaman serius bagi perkembangan anak. Kita sebagai orang tua harus tahu dan paham, bagaimana memberikan penjelasan kepada anak untuk tidak terlalu lama bermain gawai,” jelasnya.

Diwartakan, Rumah Sakit Jiwa di Jawa Barat merawat ratusan anak yang mengalami gangguan kejiwaan akibat kecanduan gawai. Dari hasil pemeriksaan medis menyebutkan, masalah kejiwaan yang dialami anak-anak itu disebabkan penggunaan gawai secara berlebihan. (Bud)