Terminal Kargo Bandara Ahmad Yani Yang Baru Kapasitasnya 3 Kali Lipat Dari Yang Lama

Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji (empat dari kanan) bersama jajaran Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani dan instansi samping foto bersama usai peresmian terminal kargo yang baru.

Semarang, Idola 92.6 FM – Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang yang baru dibuka sejak Lebaran kemarin, membuat perekonomian di Jawa Tengah terus bergeliat. Tidak hanya sektor pariwisata saja, namun juga sektor bisnis lewat pengiriman kargo.

Terlebih lagi, dengan diresmikannya Terminal Kargo baru di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, kemarin.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan pihaknya terus berupaya, untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Jateng. Salah satunya, melalui peningkatan kapasitas pengiriman barang berupa kargo dan pos dengan pesawat terbang.

Menurutnya, terminal kargo yang baru ini diklaim berkapasitas lebih besar tiga kali lipat dibanding terminal yang lama.

Devy menjelaskan, lalu lintas pergerakan pengiriman kargo dan pos yang ada di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang pada 2017 sebesar 17.630 ton. Sedangkan pada 2018, meningkat menjadi 23.556 ton atau tumbuh sebesar 34 persen.

Kapasitas pengiriman kargo pada 2018 itu, lanjut Devy, dianggap sudah melebihi kapasitas dari terminal kargo yang lama karena hanya 20 ribu ton per tahun.

“Ekspektasinya adalah peningkatan dari tonase. Kemarin, kita hanya bisa 20-23 ribu ton sekarang targetnya 60-70 ribu ton per tahunnya. Sudah ada beberapa masukan, bisa engga penerbangannya yang lebih banyak langsung ke luar negeri. Misalnya komoditas pertanian butuh mengirimkan melati langsung ke Singapura, dan harus masih segar. Juga yang sektor perikanan, minta pengiriman ikan segar dengan penerbangan langsung dari Singapura dan Malaysia,” kata Devy.

Lebih lanjut Devy menjelaskan, perluasan kargo dan pos di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang ini menjawab tantangan peningkatan pergerakan barang dan pertumbuhan lalu lintas penerbangan.

“Dengan adanya terminal kargo yang baru, akan semakin memudahkan eksportir komoditas lokal mengekspor produknya ke luar negeri,” tandasnya. (Bud)