Anton Supriyono, Petani Melon Penebar Virus Bertani dari Banyumas

Anton Supriyono
Anton Supriyono menunjukkan greenhouse tanaman oriental melon yang bersih miliknya di Desa Pageraji, Cilongok, Banyumas Jateng. (Photo:Mongabay Indonesia)

Semarang, Idola 92.6 FM – Mengenal Anton Supriyono, Penebar Virus Bertani dari Banyumas Jawa Tengah. Pendiri Greenhouse Budidaya Melon CV Makhdum Wangi Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas itu. berharap dengan sistem pertanian modern yang ia terapkan, membuat anak muda tertarik menekuni bidang pertanian, khususnya budidaya melon.

Setelah tujuh tahun merantau di Malaysia, Anton memutuskan pulang kampung. Bersama mitranya, ia membudidayakan melon korea oriental dan melon golden aroma di atas tanah seluas 2.000 meter persegi. Di sana terdapat dua unit greenhouse yang masing-masing menaungi 3.000 tanaman melon. Anton membangun setiap unit dengan modal Rp250-Rp300 juta dan bertahan sampai lima tahun.

Awalnya, orang-orang di kampung Anton tidak percaya melon bisa tumbuh di dalam bangunan greenhouse yang didirikannya. Namun, Anton bisa menepis ketidakpercayaan warga. Akhirnya sejak Agustus 2019, Anton sudah mulai panen.

Anton Supriyono
Sistem irigasi tetes yang menghemat air pada budidaya melon di Cilongok, Banyumas, Jateng. (Photo: Mongabay Indonesia)

Kini, di Greenhouse Budidaya Melon CV Makhdum Wangi yang ia dirikan, pengunjung bisa datang dan belajar, atau sekadar membeli melon. Tempat ini juga menjadi lokasi praktik kerja lapagan sejumla sekolah kejuruan serta universitas. Dari kegiatan ini, muncul anak-anak muda yang punya cita-cita menjadi petani.

Selengkapnya, mengenai tips budidaya melon dan upaya menarik minat anak muda untuk bertani, berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan Anton Supriyono, Penebar Virus Bertani dari Banyumas Jawa Tengah. (her)

Berikut podcast wawancaranya: