Bagaimana Mengakselerasi Kinerja Perekonomian Pemerintah Presiden Jokowi di Tengah Berbagai Tantangan?

100 Hari Jokowi Maruf

Semarang, Idola 92.6 FM – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebut bahwa 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode kedua belum mampu menghadirkan gebrakan guna meningkatkan optimisme perekonomian. Pengamat ekonomi Indef Abdul Manaf Pulungan menyatakan, hal ini tercermin pada realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2019 hanya mencapai 4,97% secara year on year (yoy) dengan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 mencapai 5,02%.

Hadirnya kabinet baru yang telah bekerja dua bulan lebih sampai akhir 2019 atau 68 hari ternyata belum mampu membuat berbagai gebrakan yang dapat menyulut optimisme perekonomian sehingga realisasi pertumbuhan bisa lebih tinggi. Apalagi, menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2019 itu merupakan yang terendah sejak 2016. Secara pengeluaran, pertumbuhan konsusmi rumah tangga pada kuartal IV-2019 juga hanya sebesar 4,97% (yoy). Angka ini merupakan laju terlambat sepanjang tahun. Padahal, secara siklus, triwulan IV-2019 merupakan salah satu periode yang sering memberi harapan bagi akselerasi perekonomian.

Di samping itu, sejumlah momentum aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2019 seperti perayaan hari besar keagamaan, yaitu Natal dan libur akhir tahun dan Harbolnas selalu terjadi di triwulan IV, belum bisa mengakselerasi perekonomian. Lantas, bagaimana mengakselerasi kinerja perekonomian Pemerintah Presiden Joko Widodo di tengah tren pelambatan dan berbagai tantangan? Mendiskusikan ini, radio Idola Semarang mewawancara Wakil Direktur Institute for development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: