Bagaimana Mengoptimalkan Pendidikan Jarak Jauh di Tengah Pandemi Covid-19?

Semarang, Idola 92.6 FM-Dunia pendidikan nasional seolah tertatih menghadapi normal baru. Keberagaman kondisi sekolah besrta siswa dan guru membuat penerapan normal baru tidak bisa disamaratakan. Para guru masih kesulitan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Para orangtua meyakini pembelajaran jarak jauh masih menjadi opsi yang paling aman bagi anak-anak mereka di masa pandemi Covid-19. Selama kasus masih tinggi, orangtua berharap sekolah tidak dibuka terlebih dahulu.

Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), berdasarkan survei singkat 32 jam di media sosial, 26-28 Mei 2020, dari 196.546 orangtua murid yang berpartisipasi, sebanyak 66 persen di antaranya tidak setuju sekolah kembali dibuka. Alasan mereka, kasus Covid-19 masih tinggi sehingga anak rawan tertular dalam perjalanan menuju sekolah.

Mereka juga mencemaskan fasilitas kebersihan di sekolah yang masih terbatas. Sebagai jalan keluar, pembelajaran jarak jauh harus kembali diterapkan. Apabila sekolah mengalami keterbatasan anggaran untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh daring, pemerintah desa bisa ikut membantu.

Lantas, bagaimana mengoptimalkan Pendidikan Jarak Jauh di tengah Pandemi Covid-19?  Dalam pemberian materi secara online—hal penting apa yang mesti ditekankan para guru? Mengulas ini, radio Idola Semarang mewawancara Praktisi Pendidikan dari Universitas Paramadina Jakarta, Mohammad Abduh Zein. (her)

https://anchor.fm/radio-idola/episodes/wawancara-bersama-Praktisi-Pendidikan-dari-Universitas-Paramadina-Jakarta–Mohammad-Abduh-Zein-ef1423