Kisah Prof Junaidi Khotib, Menunggu 10 Tahun Namun Tertunda Ke Tanah Suci

Semarang, Idola 92.6 FM-Kementerian Agama RI mengumumkan penyelenggaraan haji tahun 2020 batal diselenggarakan. Keputusan itu merupakan imbas pandemi COVID-19 di Tanah Air maupun Arab Saudi. Akibat kebijakan itu, tercatat sebanyak 221 ribu calon jemaah haji 2020, gagal berangkat.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan delegasi haji terbesar di dunia. Negara lainnya yang telah mengumumkan tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini adalah Singapura dengan kuota 900 calon Jemaah. Menurut Menteri Agama Fachrul Razie, keputusan ini diambil karena Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari negara manapun.

Akibatnya pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan, utamanya dalam pelayanan dan perlindungan Jemaah. Nah, salah satu di antara ribuan calon jemaah haji 2020 yang gagal berangkat karena Pandemi Covid-19 adalah Prof Junaidi Khotib, wakil rektor IV Universitas Airlangga Surabaya. Padahal, ia sudah menunggu berangkat ke Tanah Suci sejak 10 tahun lalu.

Lalu, bagaimana kisah selengkapnya? Bagaimana pula Prof Junaidi memaknai penundaan ini? Berikut wawancara radio Idola Semarang mewawancara Wakil Rektor IV Universitas Airlangga Surabaya, Prof Junaidi Khotib. (her/yes)

https://anchor.fm/radio-idola/episodes/Wawancara-Wakil-Rektor-IV-Universitas-Airlangga-Surabaya–Prof-Junaidi-Khotib-ef13mp

Artikel sebelumnyaBagaimana Mengoptimalkan Pendidikan Jarak Jauh di Tengah Pandemi Covid-19?
Artikel selanjutnyaPemprov Jateng Percepat Penanganan Darurat Banjir Rob