Ilustrasi HOAX COVID-19

Semarang, Idola 92.6 FM – Di tengah kekhawatiran publik terhadap pandemik Covid-19, penyebaran disinformasi dan hoaks semakin mencemaskan. Menyikapi hal ini, International Fact Checking Network (IFCN) mengumpulkan para pemeriksa fakta dari seluruh dunia untuk membentuk aliansi #CoronaVirusFacts.

IFCN membuat basis data pengecekan fakta Covid-19 yang dapat dicari dengan lebih dari 3 ribu pengiriman. Co-Founder dan Ketua Mafindo Aribowo Sasmito mengatakan, di Indonesia perang melawan konten disinformasi ataupun hoaks kini berfokus pada isu pandemik Covid-19.

Diketahui, sebelum pemerintah mengumumkan warga positif Covid-19 nomor 1 dan 2, konten disinformasi ataupun hoaks berkisar tentang kota episentrum dan rumah sakit tempat merawat pasien. Namun, setelah pemerintah rutin mengumumkan warga positif Covid-19, konten disinformasi ataupun hoaks disisipkan untuk kepentingan politik tertentu.Di luar itu, makin banyak muncul konten dis-informasi ataupun hoaks tentang segala kejadian yang dihubung-hubungkan dengan Covid-19.

Beberapa hoaks yang sempat beredar ramai itu, antara lain: virus corona diciptakan Tiongkok untuk melawan Amerika Serikat, virus corona berasal dari perilaku memakan kelelawar, dan miras Vodka mengurangi risiko infeksi Covid-19?

Lantas, manakala hoaks terkait Covid-19 masih mencemaskan—bagaimana menangkalnya? Mendiskusikan ini, radio Idola Semarang mewawancara Co Founder dan Ketua Pemeriksa Fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Aribowo Sasmito. (Sumber diolah dari Kompas, Jumat 03 April 2020/ Heri CS)

Berikut podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaMemahami Kebijakan Pemberlakuan Sosial Berskala Besar dan Bagaimana Mengoptimalkannya?
Artikel selanjutnyaOJK Sebut Sektor Perbankan Tanah Air Masih Baik
Radio Idola Semarang
Radio Idola Semarang menghayati semangat Positive Journalism. Radio Idola Semarang, Memandu Dan Membantu.