Disporapar Jateng Minta Kabupaten/kota Bisa Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Keunikan Destinasi

Sinoeng Rachmadi
Sinoeng Rachmadi, Kepala Disporapar Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pada 2019 kemarin jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Tengah, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Yakni dari 850 ribuan wisatawan, turun menjadi 623 ribu wisatawan.

Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan ada banyak hal yang memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke provinsi ini mengalami penurunan, sehingga dampaknya target kunjungan wisatawan tidak mampu memenuhi harapan. Salah satu faktornya, karena wisatawan mancanegara tidak menemukan keunikan destinasi yang digarap secara serius pemkab/pemkot setempat.

Menurutnya, kabupaten/kota di Jateng harus mampu menawarkan event atau agenda wisata yang mempunyai keunikan dan menarik bagi wisatawan mancanegara.

Sinoeng menyebutkan, predikat sebagai kota tebersih yang diberikan ASEAN Tourism Forum kepada Kota Semarang diharapkan juga mampu menggaet wisatawan asing datang berkunjung. Sehingga, Kota Semarang semakin ramai dikunjung wisatawan mancanegara.

“Kami akan mengkomunikasikan itu dengan teman-teman kabupaten/kota, bahwa hospitality kita dapat dan safety serta security kita juga dapat. Jadi rasa aman dan nyaman itu yang kita tawarkan, sehingga wisatawan itu betul-betul well inform bahwa Jawa Tengah layak dikunjungi. Harapan saya dalam travel warning index itu, kita bisa setara dengan negara lain semisal Malaysia dan Thailand serta Singapura. Bahwa Jawa Tengah bisa masuk dalam warna zona hijau,” kata Sinoeng, Selasa (21/1).

Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, beberapa potensi pariwisata di Jateng yang bisa digarap dan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Kota Semarang dengan Kota Lama atau Little Nedherland, Kabupaten Semarang mengangkat potensi Museum Kereta Ambarawa dan Karimunjawa di Jepara bisa menjadi daya tarik tersendiri.

“Ini yang terus kita dorong kepada teman-teman di kabupaten/kota, untuk bisa membuat event yang menarik dikunjungi para wisatawan mancanegara. Kita juga coba berkomunikasi dengan pihak pelabuhan, untuk bisa mengetahui jadwal kedatangan kapal pesiar ke Pelabuhan Tanjung Emas,” tandasnya. (Bud)