Kegiatan Usaha di Jateng Masih Lesu

Soekowardojo
Soekowardojo, Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat, kegiatan dunia usaha di provinsi ini pada triwulan ketiga masih mengalami penurunan. Penurunan kegiatan usaha pada triwulan ketiga itu, masih disebabkan karena pandemi COVID-19.

Kepala KPw BI Jateng Soekowardojo mengatakan dari hasil survei kegiatan dunia usaha di provinsi ini, masih mengindikasikan kegiatan dunia usaha pada triwulan ketiga tahun ini mengalami penurunan. Hal itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) sebesar -11,03 persen. Nilai tersebut masih lebih baik bila dibanding periode sebelumnya sebesar -47,75 persen.

Menurutnya, penurunan kegiatan usaha pada triwulan ketiga itu masih disebabkan dampak lanjutan dari pandemi COVID-19.

Soekowardojo menjelaskan, kondisi yang belum stabil tersebut juga didukung masih adanya pembatasan sosial sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat. Sehingga, mobilitas barang dan orang menyebabkan kegiatan produksi dan usaha terhambat.

“Berdasarkan sektornya, penurunan aktivitas dunia usaha terbesar terjadi pada industri pengolahan yang merupakan salah satu sektor utama di Jawa Tengah. Selain itu, sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan motor juga mengalami penurunan kegiatan usaha. Penurunan kegiatan usaha dan kapasitan usaha pada triwulan ketiga 2020, menyebabkan penurunan kegiatan atau penggunaan tenaga kerja,” kata Soekowardojo, Senin (26/10).

Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, sejalan dengan penurunan kegiatan usaha juga berdampak pada kondisi keuangan masyarakat. Bahkan, penurunan kegiatan usaha juga mendorong penurunan penggunaan tenaga kerja.

“Penggunaan tenaga kerja turun -12,71 persen. Tapi ini tidak sedalam penurunan pada triwulan sebelumnya, yang mencapai -29,14 persen,” pungkasnya. (Bud)