Memaknai Hari Raya Idul Fitri dalam Kenormalan Baru di Tengah Pandemi Covid-19

Semarang, Idola 92.6 FM-Umat muslim di dunia—termasuk di Indonesia tahun ini, mengalami suasana yang beda, dalam merayakan Hari Idul Fitri. Pandemi Covid-19 tidak mengubah makna Lebaran.

Namun, sebagian tradisi berubah seiring dengan pencegahan penyebaran virus corona baru penyebab pandemi.  Para pemuka agama meminta warga menyesuaikan diri. Beberapa kenormalan baru itu di antaranya: larangan mudik, shalat Idulfitri pun diminta digelar di rumah, dan kebiasaan silaturahim dilakukan melalui piranti daring.

Lantas, Hari Raya Idulfitri di tengah Pandemi Covid-19, bagaimana memaknainya? Apa nilai-nilai mulia yang bisa dipetik umat muslim di situasi semacam ini? Kita ketahui, tidak semua umat muslim memahami protokol kesehatan dalam menghadapi Pandemi Corona,  bagaimana menanamkan kesadaran bahwa prinsip melawan kemudaratan mestinya lebih didahulukan ketimbang berbuat kebaikan? Mengulas ini sembari merefleksi Hari Raya Idulfitri tahun ini, radio Idola Semarang mewawancara Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Masdar Hilmy. (Heri CS)

https://anchor.fm/radio-idola/episodes/Wawancara-Bersama-Rektor-UIN-Sunan-Ampel-Surabaya–Prof–Masdar-Hilmy-eed7ne

Artikel sebelumnyaMengkaji Wacana Penghapusan Kelas Kategori Peserta Mandiri BPJS Kesehatan
Artikel selanjutnyaPolda Jateng Tahan Dua Tersangka TPPO
Jurnalis senior dan koordinator liputan Radio Idola Semarang.