Menteri KKP Akan Terus Dorong Petani Garam Tingkatkan Kualitas Produksinya

Edhy Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri) didampingi Wagub Jateng Taj Yasin (tengah), saat meninjau gudang garam nasional di Kabupaten Pati.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam upaya mendorong peningkatan kualitas garam dalam negeri, pemerintah pusat membangun enam gudang garam nasional dan satu di antaranya ada di Kabupaten Pati. Keberadaan gudang garam nasional itu, diharapkan bisa menyimpan garam hasil produksi petani dan untuk meningkatkan hasil produksi garam.

Menteri Kelautan dan Perikan Edhy Prabowo mengatakan pengelolaan gudang garam nasional itu, akan dilakukan koperasi garam di masing-masing sentra garam rakyat. Pernyataan itu dikatakannya saat meresmikan enam gudang garam nasional secara simbolis di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil Pati, akhir Januari 2020 kemarin.

Edhy menjelaskan, produksi garam rakyat memang belum begitu bagus pasarnya dan kalah dengan garam industri ataupun garam impor. Sehingga, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dalam hal kapasitas sebenarnya kebutuhan garam untuk industri.

Menurutnya, jika bisa diketahui kapasitas garam untuk industri maka juga bisa mengukur kemampuan petani garam dalam memproduksi. Jika memang bisnis garam sudah jenuh, maka perlu ada upaya untuk membantu petani garam.

“Kalau bisa, garam industri yang dianggap tidak sama dengan garam makanan dan minuman saya butuh datanya. Berapa sih kebutuhan industri itu? Saya akan minta ke menteri perindustrian, pasti ada di situ. Nah ini, kami akan mengukur kekuatan mitra dalam membudidayakan garam. Sehingga, kita tahu kekuatan kita. Karena, kalau ternyata bisnis garam di Indonesia sudah jenuh saya ingin mencari jalan keluarnya. Apakah teman-teman petambak itu kita arahkan dengan budi daya lain, misalnya rumput laut, udang dan sebagainya,” kata Edhy.

Edhy lebih lanjut menjelaskan, petani garam memang sudah seharusnya mendapat perhatian serius. Karena, petani garam kerap menjadi korban ketika harga garam lokal rendah dan harus bersaing dengan garam impor.

“Sekarang, harga garam lokal Rp250 per kilogram. Kabupaten Pati, penyumbang garam nomor dua di Indonesia dan kita tidak bisa menutup mata,” tandasnya. (Bud)