Ngobrol Penyelamatan Kunang-Kunang bersama Pakar Serangga IPB Prof Damayanti Buchori

Prof Damayanti Buchori
Prof. Damayanti Buchori, pakar serangga Institut Pertanian Bogor. (Photo: Dok Pribadi)

Semarang, Idola 92.6 FM – Kapan terakhir kali Anda melihat kunang-kunang? Berapa banyak kunang-kunang yang Anda lihat? Anda beruntung jika masih menjumpai kunang-kunang terbang menembus pekatnya malam. Tapi pertanyaannya, mengapa sekarang ini kunang-kunang sudah mulai jarang kita jumpai?

Pakar Serangga Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Damayanti Buchori mengungkapkan, ada beberapa hal yang mengancam kunang-kunang menuju kemusnahan. Kerusakan lingkungan yang merupakan habitat asli kunang-kunang merupakan ancaman utamanya. Contohnya, maraknya deforestasi, alih fungsi lahan, penggunaan pestisida, serta pencemaran-pencemaran lain yang diakibatkan dari aktivitas manusia.

Kawasan bakau atau mangrove yang menjadi salah satu tempat kunang-kunang untuk menyelesaikan siklus hidupnya juga semakin rusak baik karena dikonversi maupun karena aktivitas pariwisata.

Kunang Kunang
Kunang-Kunang

Tak hanya rusaknya ekosistem, polusi cahaya akibat pembangunan juga menjadi ancaman serius untuk kunang-kunang. Kunang-kunang sangat terganggu dengan adanya lampu-lampu dan cahaya kota sebab mereka menggunakan cahaya sebagai media komunikasinya.

Selengkapnya, mengenai kehidupan kunang-kunang dan bagaimana upaya penyelamatan ekosistemnya agar tetap lestari, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Pakar Serangga Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Damayanti Buchori. (yes/her)

Berikut podcast wawancaranya: