Pemerintah Siap Beri Bantuan Maksimal Untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jateng 7 Persen

Gubernur Ganjar Pranowo berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani tentang upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar tujuh persen, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah sebesar tujuh persen, mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Sehingga, berbagai program akan dilakukan untuk memercepat pencapaian target itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dirinya sangat optimistis, jika pertumbuhan ekonomi itu bisa terwujud dengan cepat. Sebab, Jateng memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.

Sri Mulyani menjelaskan, banyak keunggulan di Jateng yang bisa ditingkatkan. Baik itu keunggulan komparatif, maupun keunggulan kompetitifnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Jateng selama ini selalu menjadi yang tertinggi secara nasional.

“Kalau dari kompisisnya itu Jawa Tengah lebih banyak industri manufaktur, dan ekspor lebih tinggi dari nasional. Namun, kedua itu tidak cukup mengangkat karena 60 persen lebih GDP Jawa Tengah itu adalah konsumsi rumah tangga. Mungkin daya belinya yang high end di luar Jawa Tengah,” kata Sri Mulyani, kemarin.

Gubernur Ganjar Pranowo menambahkan, pemprov siap mengeluarkan semua potensi dan keunggulan Jateng untuk menangkap target yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Yakni, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi tujuh persen.

Menurutnya, semua harus dilakukan secara komprehensif dan sesuai dengan program dari pemerintah pusat.

“Justru sebenarnya peringatan dari menteri keuangan itu adalah, kamu jangan hanya bersumber dari APBD lho ya. Ada banyak instrumen-instrumen pembiayaan yang bisa dipakai. Maka ketika ditanya saya sampaikan, Pak Ganjar obligasinya gimana, masih di DPRD. Nah, DPRDnya perlu diajak bicara. Karena sebenarnya, pecah telur diharapkan Jawa Tengah. Kalau DPRD busa mendukung obligasi daerah itu, maka ini akan menginspirasi pola pembiayaan,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, optimalisasi APBD untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak akan cukup dan harus didukung sumber keuangan lainnya. Termasuk dengan mengeluarkan obligasi daerah, dan optimalisasi sektor pariwisata. (Bud)