Pemprov Galakkan Program Reboisasi Lahan Kritis Untuk Cegah Banjir

Kalahar BPBD Jateng Sudaryanto
Sudaryanto, Kalahar BPBD Jateng.

Semarang, Idola 92.6 FM – Sebanyak kurang lebih 12 ribuan hektare lahan di Jawa Tengah, dalam status kritis. Sementara 5.784 hektare di antaranya, masuk kategori sudah mengkhawatirkan.

Kalahar BPBD Jateng Sudaryanto mengatakan memasuki musim hujan ini, merupakan waktu yang cocok untuk melaksanakan program penanaman hutan kembali atau reboisasi. Sehingga, pada saat memasuki musim hujan tahun depan sejumlah lahan kritis sudah teratasi dengan penanaman pohon kembali.

Menurutnya, masyarakat Jateng harus didorong untuk bisa menyukseskan program penanaman pohon kembali di daerah lahan kritis.

“Prinsipnya adalah bagaimana menghijaukan kembali menjadi ijo royo-royo, dan memakmurkan rakyat. Jadi, kalau gak pernah ditanami lagi ya tetep gundul. Kalau masyarakat itu diajak, tentunya mereka akan mau ikut memelihara. Karena kepentingannya kan di samping secara ekologi, juga secara ekonomi akan mendapat hasilnya. Ini kan jangka panjang,” kata Sudaryanto, kemarin.

Sementara, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahnial menyatakan untuk tahun ini pihaknya menargetkan bisa menanam 1,5 juta pohon. Terdiri dari tanaman keras berupa pohon Jati dan Trembesi, serta tanaman buah-buahan berupa bibit pohon mangga dan rambutan.

“Yaitu Gerakan Polri Peduli Penghijauan, Polri peduli kepada lingkungan dan sudah dilaksanakan pada November 2019 kemarin. Program dari Polda Jawa Tengah ini, kemudian diangkat menjadi program nasional. Kami, bercita-cita di tahun 2020 bisa menanam 1,5 juta pohon. Mudah-mudahan tercapai 1,5 juta pohon. Mari kita galakkan kegiatan menanam dan merawat pohon,” ujar kapolda.

Rycko juga meminta kepada masyarakat, untuk ikut serta dalam program penghijauan yang digalakkan pemerintah. Karena, tujuannya untuk mencegah bencana banjir. (Bud)