Pemprov Minta Semua Desa di Jateng Sudah Sediakan Tempat Karantina

Tempat karantina di Desa Lerep
Gubernur Ganjar Pranowo melihat pembuatan tempat karantina di Desa Lerep, Kabupaten Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Masifnya perantau dari wilayah Jakarta dan sekitarnya yang pulang ke kampung halaman di Jawa Tengah, harus disikapi dengan bijaksana melalui proses pengkarantinaan selama 14 hari. Pihak desa sudah diminta Pemprov Jateng membuat tempat karantina, dan mencukupi kebutuhan para perantau selama menjalani proses karantina.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan setiap desa di Jateng, sudah diminta membuat tempat karantina untuk para perantau yang mudik. Tidak hanya pemudik, tetapi juga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke kampung halamannya.

Menurutnya, tempat karantina tidak perlu bangunan baru dan bisa memanfaatkan aset desa. Misalnya di Desa Lerep di Kabupaten Semarang ini, memanfaatkan balai desa dan disulap menjadi tempat karantina untuk 14 ruang isolasi, dan juga gedung sekolah untuk menampung 60 pemudik.

Ganjar menjelaskan, setiap perantau atau pemudik yang pulang kampung harus menjalani karantina di desa masing-masing.

“Dan ternyata, di Desa Lerep ini ada juga yang merantaunya cukup jauh. Ada yang dari Afrika, dan ada juga dari Jepang. Kita sudah telponan sama bidan desa, dan mereka memantau terus menerus. Mudah-mudahan dengan tempat ini, mereka akan terkontrol lebih gampang. Dan dokternya bisa datang dan sebagainya,” kata Ganjar di sela meninjau tempat karantina di Desa Lerep, kemarin.

Kepala Desa Lerep Sumariyadi menambahkan, ada ratusan warganya yang merantau ke sejumlah wilayah di Indonesia maupun ke luar negeri. Sedangkan yang sudah pulang ke kampung halaman ada 19 orang, dan langsung diminta menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Mereka yang isolasi mandiri di rumah, dipantau sama RT setempat dan bidan desa. Kalau semakin banyak yang pulang merantau, kita langsung minta ke tempat karantina yang sudah disiapkan,” ucap Sumariyadi. (Bud)