REI Jateng Siap Bangun Perumahan Berbasis Ramah Lingkungan

Pengurus DPD REI Jateng
Para pengurus DPD REI Jateng saat bersilaturahim dengan Gubernur Ganjar Pranowo, membawa soal ketersediaan rumah bagi MBR.

Semarang, Idola 92,6 FM – Para pengurus dan anggota DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah ke depan, siap bermitra dengan pemerintah dan membangun kawasan permukiman yang berbasis ramah lingkungan. Termasuk, ikut membantu Pemprov Jateng di dalam menyediaan rumah murah maupun rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Salah satu pengurus REI Jateng Nur Widi Wijatmiko mengatakan keberadaan kawasan permukiman yang ramah terhadap lingkungan, menjadi cita-cita dari DPD REI Jateng ke depan dalam menyediakan rumah bagi masyarakat. Pernyataan itu dikatakan Widi di sela proses pendaftaran sebagai bakal calon ketua DPD REI Jateng periode 2020-2023 di kantor sekretariat, Kamis (5/3).

Widi menjelaskan, kawasan permukiman yang berbasis lingkungan akan menjadi solusi di dalam mengatasi persoalan banjir ataupun tanah longsor karena salah dalam pemilihan lahan maupun kesalahan konstruksi awal. Sehingga, REI Jateng di masa datang akan siap membangun kawasan perumahan dengan membawa konsep ramah lingkungan.

Menurutnya, setiap anggota REI Jateng juga akan dituntut bisa membangun dan menyediakan kawasan perumahan yang berbasis pada lingkungan.

“Kita pengen membawa REI Jawa Tengah ini bisa menjadi mitra yang strategis bagi stakeholder, baik dari pemerintah maupun perbankan dan BPN serta instansi lainnya. Termasuk, semua yang terlibat di dalam pembangunan rumah,” kata Widi.

Lebih lanjut Widi menjelaskan, dengan semua anggota DPD REI Jateng mau mengedepankan kawasan perumahan berbasis lingkungan akan menjawab kendala dari kesalahan penataan lingkungan.

Ketua Tim Penjaringan Masyhuri menambahkan, menjelang Musyawarah Daerah (Musda) pada April 2020 ini akan terjadi pergantian kepemimpinan di DPD REI Jateng. Dirinya berharap, dalam penjaringan hingga pemilihan nanti akan didapat nahkoda baru yang mampu membawa perubahan. Termasuk, mampu berkolaborasi dengan pemerintah di dalam penyediaan rumah bagi MBR.

“Yang pertama daftar itu dari Komisariat Banyumas Raya, kemudian kedua dari Solo Raya. Yang ketiga mendaftar ini dari Komisariat Semarang Raya. Pendaftaran ini akan ditutup pada 10 Maret, dan nanti dilanjutkan proses verifikasi sampai musda,” ujar Masyhuri.

Masyhuri menjelaskan, di Jateng ada 235 anggota aktif dan terdaftar di tujuh komisariat. (Bud)

Artikel sebelumnyaBawaslu Jateng Sebut 4 Daerah Punya Kerawanan Tinggi di Pilkada 2020
Artikel selanjutnyaBagaimana Menjaga Stabilitas Ekonomi Di Tengah Ancaman Virus Corona?