Rumah Kelas Menengah Dominasi Pasar Property Di Semarang

Pameran Property Expo Semarang 2020

Semarang, Radio idola 92,6 FM – Penjualan perumahan di kota Semarang sepanjang tahun 2020 ini didominasi oleh perumahan kelas menengah. Itu terlihat dari kontribusi rumah kelas menengah terhadap penjualan pameran selama property expo Semarang sepanjang tahun ini yang sebesar 70 %.

Ketua property expo Semarang, Dibya K Hidayat mengatakan, selama tujuh kali pameran berhasil menjual 199 unit dengan nilai Rp.123,7 miliar. Penjualan paling banyak didominasi oleh perumahan dengan harga antara Rp.500 juta hingga Rp.600 juta.

“Kalau dibandingkan tahun 2019 secara unit memang turunnya hanya 3 unit, tapi secara nilai turun agak banyak karena tahun kemarin Rp.224,8 miliar,” ungkap Dibya.

Menurutnya, penjualan rumah di kelas menengah masih cukup baik karena banyak konsumen bergerak di bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang cukup tahan terhadap pandemi.

“Saat ini paling banyak terjual yang dibawah Rp.600 juta, karena kemampuan konsumen menurun. UMKM paling mampu bertahan karena mereka punya pasar domestic,” kata Dibya.

Dibya berharap pada tahun depan pasar property semakin membaik seiring dengan telah adanya vaksin virus corona. Apalagi saat ini pemerintah juga tengah mendorong pereknomian dengan memberikan stimulus terhadap UMKM.

“Mungkin tahun depan penjualan masih akan sama seperti tahun ini, karena vaksin aja masih butuh waktu. Dan start pemulihan ekonomi masih menunggu vaksin,” kata Dibya.

Dibya menambahkan, kalangan pengembang juga terus bergerak untuk menggarap kelas menengah kendati ekonomi masih lesu. Karena bisnis property memiliki efek yang cukup besar untuk membantu menggerakkan roda perekonomian.

“Artinya adalah penyerapan tenaga kerja, penyerapan sumber daya alam, material dasar tetap bisa berjalan. Jadi teman – teman developer ini tetap bisa membantu pemerintah menggerakan roda perekonomia,” pungkas Dibya. (tim)