Siswa SMP Asal Kendal Siap Pecahkan Rekor Dunia Main Piano Dengan Mata Tertutup

Jefri Setiawan, siswa SMP Negeri 2 Kendal
Jefri Setiawan, siswa SMP Negeri 2 Kendal bermain piano dengan mata tertutup untuk memecahkan rekor di Royal Success Book of Record di Hyderabad, India, 29 Februari 2020.

Semarang, Idola 92,6 FM – Meskipun masih terbilang belia dan baru berumur 13 tahun, namun siswa SMP asal Kendal ini memiliki keinginan sangat besar. Yakni, ingin mengukir namanya dengan tinta emas sebagai pemegang rekor dunia bermain piano sembari matanya ditutup di Royal Success Book of Record di Hyderabad, India, 29 Februari 2020.

Dialah Jefri Setiawan, siswa SMP Negeri 2 Kendal yang saat ini tengah memersiapkan diri menghadapi konser di India untuk memecahkan rekor dunia. Jefri berangkat ke India, mewakili Indonesia di kancah dunia.

Setiap hari, Jefri selalu berlatih dengan ditemani ayahnya seusai pulang sekolah. Dalam sehari, ia harus berlatih memainkan tuts piano dengan mata tertutup .

Menurut Jefri, untuk bisa memecahkan rekor dunia itu ia harus memainkan 100 lagu klasik tanpa henti.

Jefri menjelaskan, muncul ide memainkan piano dengan mata tertutup karena ingin dikenal banyak orang mempunyai keunikan tersendiri. Main piano dengan mata tertutup itu, sudah dilakoni sejak 2016 kemarin.

“Mulai main piano dengan tutup mata, waktu mau memecahkan rekor MURI pada 2016/2017. Saya ingin berbeda dengan yang lain, baik mainnya maupun penampilannya. Saya ingin belajar jazz sama klasik. Karena klasik itu harus kalau kita mau tampil di Eropa,” kata Jefri saat memamerkan di kantor gubernuran, Kamis (6/2).

Lebih lanjut Jefri menjelaskan, saat usianya baru menginjak 10 tahun sudah berhasil mencatatkan namanya di MURI dengan main piano ditutup matanya sembari bernyanyi. Kemudian, Jefri juga pernah diundang ke Kuala Lumpur untuk memertahankan rekornya di Singapura dengan bermain piano mata ditutup selama 120 menit membawakan 70 lagu.

“Pada 2019 kemarin, Jefri ditunjuk jadi Duta Budaya dari Direktur Warisan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Itu acara perayaan hari ulang tahun ke-50 Sekolah Indonesia di Singapura,” jelasnya.

Berkat talentanya itu, Jefri diberi hadiah piano digital dari Mendikbud Muhajir Effendi waktu itu dan terus dipakainya hingga sekarang. (Bud)