Tujuh Sekolah di Jateng Diizinkan Gelar Belajar Tatap Muka

Ganjar Pranowo didampingi Padmaningrum
Gubernur Ganjar Pranowo didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Padmaningrum saat melakukan rapat terkait rencana uji coba sekolah tatap muka.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah akhirnya memberikan izin kepada tujuh sekolah yang ada di tiga daerah, untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Ketiga daerah itu menjadi percontohan, tentang penerapan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi dengan protokol kesehatan yang ketat.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan dirinya sudah mendapat laporan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, bahwa ada tujuh sekolah dari tiga daerah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka. Ketiga daerah itu adalah Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal.

Ganjar menjelaskan, dirinya memberikan izin untuk digelar pembelajaran tatap muka di tengah pandemi karena melihat grafik penularan virus Korona di tiga daerah itu melandai. Pelaksanaan uji coba akan dilakukan pada awal September 2020, dan sekolah yang ditunjuk diminta menyediakan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Jateng Hanya akan Lakukan Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Zona Hijau

Menurutnya, seluruh Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng yang ada di masing-masing daerah itu diminta melakukan supervisi dan kemudian dilanjutkan evaluasi.

“Tentu pertimbangan pertama memang daerahnya itu kuning menuju putih, sesuai kebutuhan dari kementerian. Kemudian, saya minta mereka membuat regulasi dan ternyata sudah semuanya. Saya minta untuk membuat simulasinya, dan juga sudah. Maka, Insya Allah awal September di Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal masing-masing ada 2-3 sekolahan. Saya juga minta Cabang Dinas Pendidikan dan lembaga independen, untuk melakukan supervisi,” kata Ganjar, Kamis (27/8).

Sementara Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Padmaningrum menambahkan, sekolah-sekolah yang ditunjuk di tiga daerah itu dipilih jenjang SMA dan SMK. Yakni SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2, SMKN 2 dan satu SMA swasta di Kota Tegal.

“Ini masih uji coba, dan bukan sekolah seperti biasa. Sekolah yang ditunjuk juga telah menggelar rapat dengan orang tua dan siswa, serta instansi lainnya yang berkompeten,” ujar Padma.

Lebih lanjut Padma menjelaskan, setiap sekolah yang menggelar uji coba dibatasi jumlah siswa per kelasnya maksimal separuh dari total siswa. Bahkan, jam belajar per hari juga dibatasi maksimal empat jam per shift. (Bud)