12 Daerah di Jateng Tetapkan Status Siaga Kekeringan

Safrudin
Safrudin, Plt Kalahar BPBD Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Selama musim kemarau pada periode tahun ini, BPBD Jawa Tengah telah melakukan pemetaan kewaspadaan rawan kekeringan di sejumlah kabupaten/kota. Termasuk, mewaspadai bahaya bencana dari dampak musim kemarau.

Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Safrudin mengatakan guna mengantisipasi krisis air bersih, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp120 juta yang nantinya akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan air bersih kepada masyarakat terdampak musim kemarau. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantornya, kemarin.

Safrudin menjelaskan, sejak Juni 2021 kemarin di Jateng telah dimulai musim kemarau dan pihaknya juga telah mewaspadai adanya potensi bencana kekeringan selama musim kemarau.

Menurutnya, selama musim kemarau tahun ini ada 12 kabupaten/kota se-Jateng telah menetapkan siaga kekeringan. Ke-12 daerah itu di antaranya adalah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Magelang, Temanggung dan Karanganyar.

“Kita juga melakukan pendataan berbasis kejadian, yang kita minta dari temen-temen BPBD kabupaten/kota. Dan kita juga mempelajari dari kejadian sebelumnya, karena semua kejadian di tahun sebelumnya kami juga data dengan baik. Ada berapa desa yang terdampak, ada berapa masyarakat yang terdampak dan ada berapa jumlah air yang didistribusikan. Baik dari kami maupun dari pemerintah kabupaten/kota,” kata Safrudin.

Lebih lanjut Safrudin menjelaskan, dari 12 daerah yang menetapkan status rawan kekeringan itu telah menyalurkan air bersih sebanyak 83 tangki atau setara 407 ribu liter air kepada warga terdampak kekeringan. Harapannya, droping air bersih itu mencukupi kebutuhan warga selama musim kemarau.

“Kami akan terus melakukan droping air bersih, selama kabupaten mengajukan permintaan ke BPBD provinsi,” pungkasnya. (Bud)