20 Obyek Wisata di Jateng Gulung Tikar Karena Pandemi

Sinoeng Rachmadi
Sinoeng Rachmadi, Kepala Dinporapar Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sebanyak 20 destinasi wisata yang ada di Jawa Tengah harus undur diri dari dunia pariwisata, karena terdampak pandemi COVID-19. Dinporapar Jateng menyebut, 20 obyek wisata itu kebanyakan merupakan wahana bermain.

Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan ada 690 obyek wisata yang terdaftar, dan 20 obyek wisata di antaranya harus menutup usahanya karena tidak mampu beradaptasi dengan keadaan pandemi. Sehingga, pemilik obyek wisata itu betul-betul terpuruk dan tidak bisa melanjutkan usahanya.

Sinoeng menjelaskan, penutupan tempat wisata itu memang sangat disayangkan. Sebab, sebagian di antaranya merupakan wahana bermain air dan bisa memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai hiburan baru. Yakni, berinovasi dan berkreasi menyesuaikan kondisi pandemi.

“Itu milik swasta, kalau yang milik pemerintah daerah masih berlanjut dan mematuhi ketentuan dari pemerintah. Yakni sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Ditutup sementara dalam kondisi tertentu iya, dan terbuka dalam kondisi tertentu serta terbatas. Yakni terbatas dalam jumlah pengunjung maupun terbatas jam operasionalnya,” kata Sinoeng, kemarin.

Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, beberapa obyek wisata milik swasta yang tutup itu ada di wilayah Kabupaten Banyumas dan Wonosobo serta Karanganyar.

Diwartakan sebelumnya, pandemi yang terjadi sejak Maret 2020 membuat banyak sektor mengalami pukulan telak. Satu di antaranya adalah sektor pariwisata yang terkena imbasnya, akibat adanya kebijakan pembatasan kegiatan maupun aktivitas masyarakat lainnya.

Pemprov Jateng di tengah masa pandemi mencoba membangkitkan sektor pariwisata, dengan membuka sebagian tempat wisata dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Misalnya Candi Borobudur dan dataran tinggi Dieng, dengan melakukan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 30 persen dari biasanya. (Bud)