Triwulan Dua Tol Solo-Yogya Mulai Digarap

Jalan Tol

Semarang, Idola 92,6 FM – Konstruksi fisik dari pembangunan jalan tol Solo-Yogya, ditargetkan akan dilakukan pada triwulan kedua tahun ini. Saat ini, sedang dalam tahap pembebasan lahannya.

Direktur Pengembangan Jasa Marga Arsal Ismail mengatakan proses pembangunan jalan tol Solo-Yogya, saat ini sedang memasuki tahapan pembebasan lahannya. Termasuk, pengadaan lahan untuk pembangunan tol Bawen-Yogya.

Menurutnya, khusus untuk pembangunan jalan tol Solo-Yogya seksi satu rencananya bakal dimulai pada triwulan kedua.

Arsal menjelaskan, karena sebagian lahan sudah dibebaskan maka konstruksi fisik bisa dimulai. Secara keseluruhan, ruas jalan tol Solo-Yogya dan Bawen-Yogya ditargetkan rampung pada 2024 mendatang.

Arsal Ismail (kanan)
Direktur Pengembangan Jasa Marga Arsal Ismail (kanan) saat mengikuti rapat berkaitan dengan progres pembangunan ruas jalan tol di Jateng.

“Yang dalam waktu dekat ya Solo-Yogya, seksi satu yang mulai dari Kartasura sampai dengan Puri Martani. Itu yang sedang proses pembebasan tanahnya. Kita harapkan dalam triwulan kedua sudah mulai. Saat ini sebagian tanahnya sudah bebas,” kata Arsal, kemarin.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, ruas jalan tol yang akan dibangun di sisi selatan diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian. Tidak hanya bagi wilayah Jateng selatan, tetapi juga provinsi tetangga.

Menurut Ganjar, pembangunan jalan tol diharapkan juga memerhatikan beberapa aspek sosial kemasyarakatan. Termasuk, memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan proses pembebasan lahannya.

“Saya minta membangun tolnya masyarakat dikasih informasi yang bagus. Andai problemnya pembebasan tanah, berapa harga apprasialnya agar masyarakat menjadi fair dari sisi tanah yang kemungkinan akan dikonversi menjadi jalan tol. Saya minta agar pertimbangan sosialnya betul-betul diperhatikan, jangan sampai ada jalan tol itu dibuat ada masyarakat yang terisolasi dari komunitasnya. Dan itu pernah terjadi,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta, agar kontraktor memerhatikan timbunan yang akan digunakan sebagai material pembangunan jalan tol. Sehingga, tidak sampai menimbulkan kerusakan lingkungan. (Bud)