Menteri PUPR: Tol Solo-Yogya Jadi Solusi Pemecah Kemacetan di Kartasura-Yogya

Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani (kanan) saat berdialog dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di sela peninjauan tol Solo-Yogyakarta.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, jalan tol Solo-Yogya akan menjadi solusi dalam memecah dan memgurai kemacetan di jalur Kartasura-Yogya selama ini.

Jalan Tol Solo-Yogya merupakan proyek strategis nasional (PSN) super prioritas, karena tiga wilayah yang dilintasinya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Yogyakarta, Solo dan Semarang (Joglosemar) merupakan wilayah segitiga emas antara Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pernyataan itu dikatakan saat meninjau pembebasan lahan di wilayah Klaten, kemarin.

Basuki menjelaskan, pembebasan lahan jalan tol Solo-Yogya pada tahap satu sampai di wilayah Klaten rerata sudah 74 persen (seksi 1.2)-94 persen (seksi 1.1) lahannya.

Rencananya, akan diselesaikan pada triwulan pertama 2023 dan pembangunan fisik ditargetkan bisa selesai pada Desember 2023 mendatang.

Menurut Basuki, mobilitas masyarakat maupun barang dari Solo ke Yogya atau sebaliknya itu lalu lintas hariannya bisa lebih dari 25 ribu kendaraan per hari.

Pembangunan jalan tol Solo-Yogya akan segera diselesaikan, agar mobilitas kendaraan semakin lancar dari Solo ke Yogya atau sebaliknya.

“Kenapa ini Jogja-Solo, karena ini prioritas. Super prioritas, karena ini adalah segitiga emasnya Jawa Tengah-Yogya. Joglosemar. Pengembangan kawasan Joglosemar,” kata Basuki.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan, pembangunan tol Yogya-Solo juga dibarengi dengan pembangunan tol Bawen-Yogya.

Pembangunan jalan tol di kawasan Joglosemar, akan bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah Jateng-DIY.

“Dengan adanya tol yang menghubungkan Joglosemar ini, mudah-mudahan turis yang turun dari kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Emas bisa nginep di Semarang atau Solo maupun Yogya karena semua sudah terkoneksi,” pungkasnya. (Bud)