Bagaimana Menyiapkan Peta Jalan Hidup Berdampingan dengan Covid-19 dalam Jangka Panjang?

Berdampingan dengan COVID-19
ilustrasi/nasalwash.pk

Semarang, Idola 92.6 FM – Pandemi Covid-19 yang melanda global termasuk Indonesia sudah berlangsung hampir 2 tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memperingatkan bahwa pandemi virus corona kemungkinan bertahan lebih lama.

Peringatan itu disampaikan setelah komite WHO mengadakan pertemuan darurat untuk mengevaluasi krisis wabah yang terjadi selama 6 bulan ke belakang. Komite tersebut menggarisbawahi antisipasi terhadap panjangnya durasi wabah Covid-19 dan memperingatkan tentang risiko kelelahan dalam penanggulangan wabah karena tekanan sosial-ekonomi di banyak negara.

Atas kemungkinan itu, masyarakat diharapkan bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 yang diperkirakan bertahan lama. Karena itu, rencana jangka panjang perlu disiapkan untuk mengendalikan penyakit menular tersebut.

Guru besar bidang Sosiologi Bencana di Nanyang Technological University Singapura Sulfikar Amir mengingatkan, peta jalan pengendalian pandemi perlu segera disiapkan. Peta jalan itu tak hanya untuk menyelesaikan pandemi Covid-19, tetapi juga mengantisipasi pandemi pada masa depan.

Lantas, ketika masyarakat diharapkan bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 dalam panjang, maka bagaimana menyiapkan dan membangkitkan kesadaran masyarakat? Apa saja the do and the don’t-nya? Dari sisi sosiologis, intervensi sosial seperti apa yang mesti ditempuh? Bagaimana pula mendorong perekonomian sektor riil agar bisa menggeliat?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Dr Tri Yunis Miko Wahyono (Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI)); Sunyoto Usman (Guru Besar Sosiologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta); dan dr. Anung Sugihantono (Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Jateng). (her/ yes/ ao)

Dengarkan podcast diskusinya: