Belajar Pengelolaan Sampah Mandiri di Malang bersama F Supadi

F Supadi
F. Supadi Ketua KSM TPST-3R Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat, Desa Mulyoagung Kec. Dau Kabupaten Malang Jawa Timur. (photo dok Supadi)

Semarang, Idola 92.6 FM – Melihat sampah di desa yang belum terkelola dengan baik menggerakkan F. Supadi menggagas Kelompok Swadaya Masyarakat TPST-3R Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang Jawa Timur.

Saat ini tim yang dipimpin oleh Pak Supadi—panggilan F Supadi, bisa melayani 12.000 KK dengan omset Rp250 juta per bulan. Tidak hanya menghasilkan nilai ekonomi tetapi berkat sampah terkelola dengan baik, warga sudah tidak buang sampah sembarangan.

Menurut Pak Supadi, pengolahan sampah mandiri berbasis masyarakat dengan pola 3R (Reduce-Reuse-Recycle) dengan penanganan secara tradisonal bisa menyelesaikan sampah hingga 80%. Terbukti kini sudah bisa melayani 12.000 KK. Volume sampah setiap hari yang diambil door to door sebanyak 250 m3 dan diolah menghasilkan 39% organik menjadi pupuk, 49% anorganik dijual ke pabrik daur ulang, dan 12% sampah residu yang dibawa ke TPA.

Hingga kini, jumlah pekerja mencapai 91 orang dari warga berpendapatan rendah (MBR) digaji Rp1.700.000,- – Rp3.000.000,- per bulan per orang. Untuk operasional TPST setiap bulannya mencapai Rp250.000.000,-. Dari jumlah itu, tidak ada sepeserpun bantuan dari pemerintah. Semua murni swadaya.

Lantas, bagaimana upaya yang dilakukan sehingga bisa mengelola sampah hingga bernilai tanpa bantuan pemerintah? Apa yang menggerakkan hati Supadi dan warga hingga tetap mengelola sampah?

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama F. Supadi, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPST-3R Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya: