BMKG Minta Warga Jateng Waspadai Curah Hujan Tinggi

Iis Widya Harmoko
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang Iis Widya Harmoko memberikan penjelasan soal potensi hujan di wilayah Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – BMKG meminta masyarakat Jawa Tengah meningkatkan kewaspadaan, saat masuk musim hujan dengan curah hujan tinggi di atas normal. Sebab, curah hujan dengan intensitas di atas normal akan berdampak pada bencana alam di daerah tertentu.

Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan curah hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi dan di atas normal, lebih berpotensi terjadi bencana alam. Baik itu tanah longsor, maupun banjir bandang di beberapa wilayah. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Iis menjelaskan, beberapa daerah yang harus mewaspadai curah hujan tinggi di atas normal di antaranya adalah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang serta Kendal dan Kota Semarang. Yakni terjadinya tanah longsor, maupun banjir bandang di dataran rendah.

Menurutnya, tingginya curah hujan di wilayah Jateng bisa disebabkan beberapa faktor. Satu di antaranya adalah dinamika atmosfer yang menunjukkan aktifnya monsun dingin Asia, dan adanya daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin di wilayah Jateng dan sekitarnya.

“Sifat musim hujannya diperkirakan normal dan di atas normal. Jadi ada beberapa daerah sifat musim hujannya normal, dan ada juga yang di atas normal. Ini perlu menjadi perhatian bersama, untuk daerah-daerah yang diperkirakan sifat hujannya di atas normal. Jadi kalau normalnya 300 milimeter bisa hujannya di atas normal 350 milimeter, dan 350 milimeter itu bisa jadi sedang atau tinggi tidak mesti dipukul rata setiap bulan di atas 350 milimeter. Biasanya curah hujan semakin tinggi ketika mendekati puncak musim hujan,” kata Iis.

Lebih lanjut Iis menjelaskan, terkait prakiraan curah hujan tersebut diimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir dan tanah longsor harus siaga dan waspada. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama, agar segera melakukan tindakan pencegahan untuk penanggulangannya.

“Waspadai terjadinya bencana hidrometeorologi, terutama saat terjadi hujan lebat hingga sangat lebat,” pungkasnya. (Bud)