BSI Terus Genjot Pembiayaan UMKM

Semarang – Kendati Indonesia masih mengalami pandemi virus corona, namun pembiayaan Usaha kecil mikro (UMKM) oleh  Bank Syariah Indonesia   (BSI) terus meningkat.

Hingga bulan juni 2021, pembiayaan UMKM di BSI  tercatat sebesar Rp.36,82 trilun, lebih tinggi dibandingkan dengan akhir tahun 2020 lalu yang tercatat sebesar Rp.34,99 triliun. Pembiayaan UMKM di dominasi oleh usaha menengah yang mengambil porsi 14,66 persen, disusul usaha kecil sebesar 10,76 persen dan usaha mikro sebesar 11,41 persen.

Wakil Direktur Utama 1  Bank Syariah Indonesia, Ngatari mengatakan,   pembiayaan kepada segmen mikro terus mengalami pertumbuhan menunjukkan komitemen BSI dalam mendukung pertumbuhan UMKM.  Komposisi untuk pembiayaan UMKM di bulan juni 2021 sebesar 22,86 persen, atau naik 46 basis point dibandingkan bulan maret 2021.

“Kedepan komitmen BSI kepada sektor UMKM tidak akan luntur, kami akan terus menyalurkan pembiayaan kepada nasabah yang sehat san susten,” ungkapnya

Ngatari mengatakan selama masa pandemi virus corona, Bank Syariah Indonesia juga telah melakukan restrukturisasi pembiayaan kepada 96 ribu nasabah dengan nilai Rp.18,9 triliun. Dari jumlah itu sebanyak 65 persennya merupakan nasabah UMKM.

“ Kami sudah melakukan restrukturisasi pembiayaan dengan nilai Rp.18,97 triliun. Dari total itu sebanyak 65 persen atau 62 ribu nasabah adalah nasabah UMKM dengannominal Rp.7,91 triliun,” ungkapnya

Sementara secara umum hingga juni 2021, BSI mencatatkan total pembiayaan sebesar Rp.161,50 triliun atau tumbuh 11,73 persen year on year. Pertumbuhan pembiayaan itu ditopang oleh pembiayaan mikro, gadai emas, dan pembiayaan consumer.

“Pembiayaan  kiro tumbuh sebesar 12,88 persen, gadai emas tumbuh 27,70 persen dan consumer tumbuh 27,38 persen,” ujarnya

Ngatari menambahkan, BSI juga berperan dalam penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional. Hingga bulan juli 2021 lalu, BSI telah menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp.2,12 triliun untuk 18.539 debitur.

“Kami targetkan sampai dengan 22 Oktober 2021 akan terealisasi kurang lebih Rp.45 triliun, atau leverage satu setengah kali dari penempatan dana sebesar Rp.3 triliun,” pungkasnya. (tim)