Dinas Kesehatan Tambah 20 Persen Kapasitas Tempat Tidur di Seluruh Jateng

Berjemur di kompleks BPSDM Srondol
Sejumlah pasien terpapar COVID-19 tanpa gejala sedang berjemur di kompleks BPSDM Srondol.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah sudah meminta 226 rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, untuk menambah kapasitas tempat tidur hingga 20 persen dari kondisi saat ini. Sebab, okupansi atau keterisian ICU sudah mencapai 64 persen dan keterisian kamar isolasi sebanyak 71 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya terus berupaya dan meminta para pengelola rumah sakit rujukan COVID-19, untuk segera menambah kapasitas tempat tidur ICU dan isolasi dalam menangani pasien terpapar virus Korona. Terutama, yang memang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Yulianto menjelaskan, total tempat tidur rumah sakit yang ada di Jateng sekitar 36 ribu dan tersebar di 35 kabupaten/kota. Sejumlah rumah sakit juga telah menambah tempat isolasi sejak akhir 2020 hingga awal 2021 kemarin.

“Walaupun sebenarnya BOR-nya 60 persen, artinya 60 persen itu kalau kita punya 100 diisi 60. Itu untuk di masa pandemi sudah dianggap perhatian, walaupun itu kalau bukan di masa pandemi sampai 75-80 persen tidak masalah. Tapi untuk supaya safe, kita harus menambah kira-kira 20 persen lagi dari kapasitas yang ada saat ini,” kata Yulianto, kemarin.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, pemprov sebelumnya telah menambah dua tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali dan BPSDM Jateng di Kota Semarang. Pemprov juga memanfaatkan aset yang dimiliki dari gedung diklat hingga hotel, untuk dioptimalkan menjadi tempat isolasi terpusat.

Menurut Ganjar, Asrama Haji Donohudan mampu menampung 874 tempat tidur dan di BPSDM Jateng berkapasitas 600 tempat tidur.

“di BPSDM masih sedikit, bahkan yang di Temanggung saya siapkan tempat diklatnya pertanian itu masih kosong sama sekali. Jadi ada upaya-upaya dari kawan-kawan bupati/wali kota yang bagus sehingga kita bisa mengamankan situasi ini,” ujar Ganjar.

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, di masa pemberlakuan PPKM di wilayah Jawa-Bali ini kapasitas tempat tidur ICU dan isolasi di Jateng harus sudah mengalami penambahan tempat tidur. (Bud)