Dinkes Jateng Optimalkan Aplikasi JOSS Untuk Pantau Ketersediaan Oksigen

Pegawai PT Surya Gas Industri
Seorang pegawai PT Surya Gas Industri di Kawasan Industri Candi Semarang sedang mengisi tabung oksigen, Selasa (6/7).

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengoptimalkan aplikasi Jateng Oxigen Stock System (JOSS), untuk memantau ketersediaan oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh Jateng. Saat ini, Satuan Tugas (Satgas) Oksigen Jateng juga terus bekerja untuk memastikan pasokan dan stok oksigen tetap aman.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan setiap rumah sakit harus memiliki petugas khusus, yang memantau perkembangan stok dan pasokan oksigen serta melaporkan ketersediaan oksigen melalui aplikasi JOSS. Sehingga, bisa diketahui rumah sakit rujukan COVID-19 masih tersedia oksigen atau sudah menipis. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantor gubernuran, kemarin.

Yulianto menjelaskan, saat ini seluruh distributor oksigen di Jateng sudah diajak berkomunikasi dan berkoordinasi terkait dengan peningkatan kapasitas produksi. Termasuk, menampung kendala yang dihadapi para distributor oksigen untuk dicarikan solusi bersama.

Menurut Yulianto, masalah ketersediaan oksigen juga bergantung pada penambahan kasus baru di Jateng. Apabila tidak ada penambahan kasus baru, maka stok oksigen dianggap tidak ada kendala.

“Sebenarnya kan ini problemnya kan adalah peningkatan konsumsi yang meningkat tajam sampai 4-5 lipat dari sebelumnya, sehingga peningkatan konsumsi ini harus dibarengi dengan peningkatan produksi kan begitu. Peningkatan konsumsi ini untuk merespon peningkatan konsumsi yang begitu mendadak, dan sangat tinggi ini juga perlu upaya-upaya yang tidak mudah. Maka pemerintah ini mengupayakan beberapa alternatif atau solusi. Nasional ini sudah mengalihkan produk oksigen yang tadinya untuk industri ini semuanya untuk medis,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, saat ini di Jateng masih membutuhkan pasokan oksigen sekira 30 persen untuk kebutuhan rumah sakit rujukan COVID-19. Saat ini, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pusat berkaitan dengan kebutuhan tersebut.

“Segala upaya memang kita terus usahakan untuk penanganan pasien yang membutuhkan oksigen,” pungkasnya. (Bud)