Dinkes Jateng Targetkan 15 Ribu Guru Sudah Divaksin

Seorang guru mendapatkan vaksinasi
Seorang guru di Klaten yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka mendapatkan suntikan vaksinasi.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah memasang target, 15 ribu guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka sudah semuanya mendapatkan vaksinasi. Ditargetkan, semua guru sudah mendapat suntikan vaksin dosis kedua sebelum 4 April 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan kebijakan pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada 5 April 2021 besok, diikuti dengan program vaksinasi kepada para tenaga pendidik di sekolah-sekolah pelaksana uji coba. Pernyataan itu dikatakannya usai mengikuti rapat di kantor gubernuran, Selasa (30/3).

Yulianto menjelaskan, dari seluruh sekolah yang akan menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka itu telah diidentifikasi jumlah guru pengajarnya. Termasuk, memeriksa guru yang dibolehkan mengajar dan mendapatkan vaksin untuk memisahkan penderita komorbid.

“Yang jelas sasarannya 15 ribu orang guru, itu untuk masing-masing kabupaten/kota. Kan ada lima sekolah yang ditunjuk ada SMA, SMK, MAN, SMP dan MTs sebagai tambahannya. Itu sekitar 15 ribu guru. Kemarin pak gubernur juga sudah meninjau vaksinasi guru di Klaten. Untuk kabupaten/kota yang lain sebagian sudah, tetapi ada juga yang belum,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto meminta kepada para guru yang telah divaksin, agar tetap memerhatikan protokol kesehatan selama mengikuti pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. Yakni, tetap disiplin memakai masker dan menjaga jarak serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

Salah satu guru di Kabupaten Klaten, Hety Triwiatni mengaku senang sudah mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama.

Menurut Hety, vaksinasi kepada para guru dianggap penting guna mencegah penularan.
“Ini baru dapat vaksin yang pertama, dan tidak ada efek apa-apa. Guru-guru mendapatkan vaksin penting sekali, karena untuk mencegah dari penularan COVID-19. Untuk tenaga kependidikan nanti sebelum ketemu dengan pelajar harus divaksin dulu,” ujar Hety.

Lebih lanjut Hety menjelaskan, karena sudah mendapatkan suntikan vaksin ini dirinya merasa lebih percaya diri dalam mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka. (Bud)