Dinkes Terus Genjot Vaksinasi Untuk Nakes di Jateng

Suntik vaksin COVID-19 di Puskesmas Gajahmungkur
Seorang tenaga kesehatan mendapatkan suntik vaksin COVID-19 di Puskesmas Gajahmungkur.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah terus berupaya, agar seluruh tenaga kesehatan sudah mendapatkan suntikan vaksin sesuai haknya. Termasuk, tenaga kesehatan yang sempat ditunda karena persoalan tekanan darah tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan saat ini setelah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi, terjadi penurunan angka kasus positif. Penurunan tersebut cukup menggembirakan, dibandingkan sebelum tenaga kesehatan dilakukan vaksinasi.

Menurutnya, data penurunan tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 setelah divaksin sudah disampaikan kepada pemerintah pusat.

Yulianto menjelaskan, progres dari tenaga kesehatan yang setelah divaksin terjadi penurunan angka kasus positif dipandang memberikan dampak baik. Sehingga, akan semakin meyakinkan masyarakat tentang efektivitas dari vaksin COVID-19.

“Dengan vaksinasi yang lebih banyak lagi di masyarakat, tentunya bertahap ya. Nanti akan menurunkan angka kesakitan COVID-19 di Jawa Tengah. Untuk nakes sebelum divaksin dari 250an rata-rata, sekarang minggu terakhir sampai kemarin itu saja 50 orang,” kata Yulianto, belum lama ini.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh kabupaten/kota di Jateng untuk memersiapkan vaksinasi tahap kedua. Termasuk, mendata siapa saja kelompok strategis dan rentan untuk dilibatkan dalam program vaksinasi.

Menurut Ganjar, dalam waktu dekat ini program vaksinasi untuk pelayan publik dan masyarakat akan dilanjutkan.

“Alhamdulillah sampai hari ini Jawa Tengah masih tertinggi (vaksinasinya), dan kita diminta oleh presiden menyiapkan kelompok-kelompok tertentu yang paling rentan untuk bisa mendapatkan vaksinasi bersamaan dengan pelayan publik,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, vaksinasi tahap kedua ini diperkirakan akan dilaksanakan pada pekan ketiga Februari 2021 mendatang. Total untuk sasaran vaksinasi tahap kedua, diperkirakan sebanyak 1,1 juta orang. (Bud)