Disperindag Jateng Terus Pantau Pergerakan Harga Minyak Goreng

Arif Sambodo
Kepala Disperindag Jateng Arif Sambodo saat melakukan pemantauan harga komoditas di toko ritel di Jalan Soegijapranata Semarang, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Disperindag Jawa Tengah bersama instansi terkait, terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan harga komoditas menjelang libur akhir tahun. Salah satunya, melakukan pengawasan terhadap pergerakan minyak goreng di tingkat pedagang.

Kepala Disperindag Jateng Arif Sambodo mengatakan menjelang pergantian tahun, pihaknya melakukan pemantauan sejumlah harga komoditas pokok masyarakat di pasar tradisional dan pasar ritel. Pernyataan itu dikatakannya saat melakukan pemantauan di Pasar Bulu, Rabu (29/12).

Arif menjelaskan, salah satu komoditas yang dipantau pergerakan harganya adalah minyak goreng. Sebab, beberapa pekan terakhir ini harga minyak goreng mengalami kenaikan di atas harga eceran tertinggi.

Menurutnya, Disperindag Jateng bersama instansi terkait akan melakukan intervensi pasar melalui operasi pasar guna menstabilkan harga minya goreng. Sebab, kenaikan harga minyak goreng saat ini lebih dipicu karena ketergantungan harga minyak dunia bukan karena kelangkaan pasokan.

“Kalau dilihat dari harga acuan masih tinggi, katakan minyak goreng harga acuannya Rp12.500 per liter. Tetapi di Pasar Bulu harganya Rp18 ribu per liter. Karena kita kaitannya dengan minyak goreng itu, faktornya adalah eksternal bukan karena kelangkaan. Tapi karena bahan baku, ada ketergantungan harga di tingkat internasional,” kata Arif.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, untuk operasi pasar minyak goreng sebenarnya sudah disiapkan Kementerian Perdagangan melalui penyediaan minyak goreng kemasan sederhana di daerah. Untuk di wilayah Jateng, disiapkan 38 ribu liter minyak goreng sebagai operasi pasar.

Sementara Kasubdit I Indag Direktorat Rekrimsus Polda Jateng Kompol Rosyid Hartanto menambahkan, saat ini belum ada laporan terkait kelangkaan pasokan komoditas pokok yang dibutuhkan masyarakat menjelang libur akhir tahun.

Menurutnya, masyarakat diimbau melaporkan kepada petugas kepolisian jika melihat atau mendengar adanya kelangkaan komoditas pokok.

“Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan dari Satgas Pangan Polda Jateng, kita tidak ada kelangkaan. Jadi, stok semua tercukupi walaupun saat ini kondisi musim hujan. Sekarang kita fokus ke stok dulu,” ujar Rosyid.

Rosyid menyebutkan, pihaknya terus melakukan pengecekan ke sejumlah gudang untuk mengantisipasi adanya aksi penimbunan. Apabila ada pengusaha atau distributor melakukan aksi penimbunan, maka akan berurusan dengan aparat penegak hukum. (Bud)