Dubes Bangladesh Tawarkan Kerja Sama Ekonomi ke Jateng

Dubes Bangladesh untuk Indonesia
Dubes Bangladesh untuk Indonesia Mohammad Mostafizur Rahman saat berbincang dengan Gubernur Ganjar Pranowo.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemerintah Bangladesh mencoba menawarkan zona ekonomi ke Pemprov Jawa Tengah, dalam upaya memererat kerja sama bilateral yang telah terjalin. Sejumlah kerja sama coba ditawarkan kepada calon investor di Jateng, untuk bisa mengisi zona-zona ekonomi di Bangladesh.

Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mohammad Mostafizur Rahman mengatakan pihaknya mencoba membuka tawaran kerja sama dengan Pemprov Jateng, dan bisa ditawarkan kepada calon investor Jateng. Pernyataan itu dikatakannya saat bertemu Gubernur Ganjar Pranowo, belum lama ini.

Menurutnya, selama ini kerja sama antara Bangladesh dengan Indonesia sudah berjalan dengan baik. Sehingga, pihaknya perlu lebih memererat kerja sama dengan Pemprov Jateng.

Mostafizur menjelaskan, Jateng dengan Bangladesh memilik iklim yang sama dan potensi cukup besar. Dengan kesamaan iklim itu, diharapkan mampu menarik calon investor Jateng menanamkan investasinya ke Bangladesh.

“Indonesia dan Bangladesh sudah memiliki kerja sama bilateral yang sangat baik. Saat ini Bangladesh memiliki 100 zona ekonomi, dan ini akan ditawarkan kepada investor-investor dari Indonesia untuk mengisi zona-zona ekonomi di Bangladesh tersebut. Untuk area yang akan dikerjasamakan Pemerintah Jawa Tengah adalah di bidang UMKM, pendidikan dan juga farmasi. Ada juga bidang e-goverment yang akan dibicarakan lebih lanjut dengan Pemerintah Jawa Tengah,” kata Mostafizur.

Lebih lanjut Mostafizur menjelaskan, untuk kerja sama di bidang pendidikan pihaknya akan menghubungkan antara universitas di Bangladesh dengan di Jateng. Sehingga, akan membuka pertukaran pelajar maupun dosen antara Bangladesh dengan Jateng.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik tawaran dari Bangladesh, dalam upaya penjajagan kerja sama ekonomi. Bahkan, kerja sama yang nantinya terwujud itu bisa membuka jalan dalam pengembangan produk UMKM dijual ke Bangladesh. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemkot Bontang Belajar Smart City ke Semarang
Artikel selanjutnyaMengenal Inovasi Material Baterai Lithium dari Ampas Kopi karya Prof Anne Zulfia Syahrial