Ini Daerah di Jateng Dalam Seminggu Nol Kasus Kematian COVID-19

Yulianto Prabowo
Yulianto Prabowo, Kepala Dinkes Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat, ada sejumlah daerah tidak ada penambahan kasus kematian akibat COVID-19 alias nol kasus. Beberapa daerah itu tersebar merata, di 15 kabupaten/kota se-Jateng.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pada pekan ke-40 atau antara 4-10 Oktober 2021, beberapa daerah mencatatkan nol kasus kematian akibat COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantor gubernur, kemarin.

Yulianto menjelaskan daerah-daerah yang tidak ada kasus kematian akibat COVID-19, ada 15 kabupaten/kota di antaranya adalah Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Jepara, Kendal dan Kudus. Kebanyakan adalah daerah-daerah dengan status PPKM level 3, dari sebelumnya berada di level 2.

Menurut Yulianto, beberapa daerah lainnya juga ada yang mencatatkan satu kasus kematian akibat COVID-19 di antaranya adalah Kabupaten Demak, Pati, Kabupaten Semarang dan Brebes.

“Ya kalau kita lihat selama ini, analisis kematian seperti itu ya. Jadi mayoritas adalah lansia dan pralansia serta punya komoribid dan belum divaksin,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, daerah-daerah lain masih mencatatkan adanya penambahan kasus maupun penambahan kasus kematian COVID-19.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo meminta kepada daerah-daerah yang nol kasus kematian atau hanya mencatat satu kasus kematian akibat COVID-19, agar tidak lengah dan kendor dalam kewaspadaan. Sebab, masyarakat akan mudah lengah jika daerah mengumumkan sudah tidak ada kasus atau nihil kasus kematian akibat COVID-19.

Menurut Ganjar, yang lebih diwaspadai lagi adalah peringatan atau hari libur Natal dan Tahun Baru mendatang untuk semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Agar jangan sampai ada gelombang ketiga klaster Nataru. Maka, kita mesti menyiapkan dari sekarang. Persiapan yang paling bagus adalah menggenjot vaksin, dan saya sampaikan kepada kawan-kawan bupati/wali kota agar di antara mereka juga tidak lengah terhadap pergerakan masyarakat. Masker ini yang paling utama, enggak boleh dicopot,” ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta, pemkab/pemkot bisa menyiapkan sarana prasarana angkutan yang sehat dan aman. Setiap pengemudi atau penumpang angkutan umum, harus tetap memakai masker dan menjaga jarak di dalam kendaraan. (Bud)