Kapolri Minta Warga Taat Mau Isoman Terpusat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi pengarahan kepada warga Kudus untuk mau isolasi mandiri terpusat.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Masyarakat Kudus yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah, diminta patuh pada instruksi pemerintah untuk pindah ke tempat isolasi terpusat. Tujuannya, agar proses pemantauan dan penyembuhan lebih optimal.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan karena kasus aktif COVID-19 di wilayah Kudus belum melandai meski sudah ada penurunan, maka testing dan tracing harus terus dimasifkan dengan menyasar kontak erat dari pasien terkonfirmasi COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya di sela peninjauan Posko PPKM Mikro di Balai Desa Bae, Kamis (17/6) sore.

Kapolri juga meminta masyarakat untuk berpatisipasi dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 di Kudus, terutama bagi pasien yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing untuk pindah ke tempat isolasi terpusat.

“Tolong dibantu bagi masyarakat yang kedapatan positif atau reaktif, untuk mau melaksanakan isolasi mandiri. Sebab, beberapa waktu yang lalu masih banyak masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri di rumah saja. Namun kalau misalkan rumahnya tidak memenuhi kriteria untuk melaksanakan isolasi mandiri, maka sebaiknya dilaksanakan di tempat isolasi yang terpusat,” kata kapolri.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, pemprov membuka penuh kompleks BPSDM Jateng sebagai tempat isolasi terpusat. Khususnya bagi daerah-daerah, dengan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di atas rerata.

Menurut Ganjar, terdapat empat gedung di kompleks BPSDM Jateng yang dijadikan tempat isolasi terpusat. Yakni Sumbing dengan kapasitas 170 tempat tidur, Muria dengan kapasitas 62 tempat tidur dan Sindoro berkapasitas 220 tempat tidur serta Merapi 50 tempat tidur.

“Sehingga kalau nanti ada situasi yang membutuhkan, kawan-kawan di sini sudah siap. Dan yang diklat sekarang kita minta untuk online dulu semuanya, sehingga harapannya kita bisa menampung. Ini bagian dari kontinjensi plan kita terkait dengan isolasi terpusat, mudah-mudahan bisa mencukupi,” ujar Ganjar.

Ganjar lebih lanjut menyebutkan, kompleks BPSDM Jateng dinilai sudah siap untuk dijadikan tempat isolasi terpusat bagi pasien tanpa gejala. Petugas jaga di kompleks BPSDM Jateng diminta terus memberikan informasi kepada masyarakat, terkait ketersediaan tempat tidur secara berkala. (Bud)

Artikel sebelumnyaPameran Property Expo Semarang Keempat Catatkan Transaksi Rp.38,5 Miliar  
Artikel selanjutnyaSekda Minta Daerah Merah dan Oranye Laksanakan Ibadah di Rumah Sendiri