Lewat Digitalisasi, Dorong Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Pribadi Santoso
Kepala KPw BI Jateng Pribadi Santoso (kanan) memberikan keterangan kepada media terkait digitalisasi dalam mendukung pemulihan ekonomi di Hotel Tentrem, Kamis (9/9).

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menggelar Jateng Digital Festival 2021 sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi di Hotel Tentrem Semarang, Kamis (9/9). Lewat Jateng Digital Festival 2021, juga membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Pribadi Santoso mengatakan dampak dari revolusi informasi yang semakin cepat, membuat pengguna internet di Indonesia tumbuh luar biasa. Bahkan, 78 persen masyarakat Indonesia dari kelompok usia anak-anak sampai orang tua masif menggunakan internet.

Pribadi menjelaskan, penggunaan internet yang luar biasa itu membuka peluang untuk dioptimalkan demi kepentingan kebaikan bersama dalam rangka peningkatan produktivitas di masa pandemi. Baik di sektor riil maupun sektor finansial, untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional maupun daerah.

Menurutnya, digitalisasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas inflasi. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan peran digitalisasi dalam mendorong pemulihan ekonomi di daerah harus dilakukan sinergi dengan berbagai pihak.

“Bagaimana kegiatan ekonomi tetap bisa berjalan, meskipun ada kendala yang karena ada pembatasan mobilitas dan karena adanya pandemi tapi tetap bisa berkegiatan dengan baik tanpa harus terpapar oleh pandemi. Dari sisi pembiayaannya gimana? Pembayarannya kita kembangkan QR Indonesian Standart atau pakai mobile banking. Jadi, si penjual juga bisa menerima pembayaran secara langsung dan pembeli juga bisa melakukan pembayaran secara langsung,” kata Pribadi.

Lebih lanjut Pribadi menjelaskan, digitalisasi diharapkan bisa diaplikasikan pada berbagai sendiri aktivitas perekonomian guna mendukung optimalisasi produksi dan kelancaran perdagangan antardaerah. Termasuk, pemasaran berbagai komoditas secara lebih efisien.

“Saat ini, perkembangan digitalisasi di Jawa Tengah sudah mulai berkembang cukup baik. Tercatat, penggunaan QRIS mencapai 673 ribu dengan penggunaan uang elektronik tumbuh 64,3 persen,” pungkasnya. (Bud)