Patroli Malam, Polsek Tembalang Temukan Puluhan Petasan Dengan Daya Ledak Tinggi

Kompol Arsadi
Kapolsek Tembalang Kompol Arsadi menunjukkan sebuah petasan dengan ukuran jumbo yang disita saat patroli kewilayahan, kemarin.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Personel Polsek Tembalang yang melakukan patroli kewilayahan, menemukan banyak petasan dengan ukuran besar dari aktivitas pemuda menjelang waktu sahur. Bahkan, salah satu petasan dengan ukuran jumbo diduga memiliki daya ledak cukup tinggi.

Kapolsek Tembalang Kompol Arsadi mengatakan ada 40 buah petasan dengan berbagai ukuran, yang diamankan di sebuah rumah di kawasan Meteseh Tembalang pada Minggu (2/5) dini hari. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di Mapolsek, Senin (3/5) sore.

Arsadi menjelaskan, puluhan petasan berbagai ukuran itu disita dari seorang pelajar berinisial MJ berikut 2,5 kilogram bubuk mesiu sebagai bahan pembuat petasan. Petasan-petasan itu selain dipakai sendiri, juga diperjualbelikan secara online kepada rekan-rekannya.

Menurutnya, satu buah petasan ukuran sedang dijual dengan harga Rp20 ribu dan paling besar dihargai Rp100 ribu. Bahkan, petasan paling besar itu memiliki daya ledak dengan efek getaran bisa mencapai 500 meter.

“Dijual secara online, baik petasan jadi maupun serbuk mesiu. Satu kilogram bubuk mesiu dijual Rp130 ribu. Kalau petasan yang jadi dijual mulai harga Rp20 ribu, tergantung isinya. Ini juga ada yang ukurannya jumbo. Yang ini pesanan,” kata Arsadi.

Lebih lanjut Arsadi menjelaskan, selama ini pihaknya memang kerap mendapatkan laporan warga terkait bunyi petasan yang mengganggu waktu tidur malam hingga menjelang waktu sahur. Tidak jarang, bunyi petasan yang keras membuat masyarakat tidak bisa beristirahat di waktu malam.

“Selama ini sudah ada keluhan dari masyarakat, yang terganggu dengan suara petasan. Apalagi, ketika kita tindak lanjuti laporan masyarakat itu ditemukan ada petasan yang berukuran jumbo. Ini tentu sangat membahayakan, tidak hanya bagi yang menyalakan petasan tetapi juga orang lain,” pungkasnya. (Bud)