Penjualan Oleh-oleh Khas Semarang Terdampak Karena Aturan Larangan Mudik

Nining
Nining, pedagang oleh-oleh wingko sedang melayani pembeli.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah toko penjualan oleh-oleh khas Kota Semarang mengaku merugi, dengan kebijakan larangan mudik yang ditetapkan pemerintah saat libur Lebaran kemarin. Sebagian di antaranya memanfaatkan loyalitas pelanggan tetap, yang membeli untuk dikirimkan kepada keluarga di luar kota.

Kepala Toko Bandeng Juwana Elrina, Triwahyu Mustikasari mengatakan pihaknya selama masa liburan Lebaran kemarin merasakan dampak dari adanya kebijakan larangan mudik yang diterapkan pemerintah. Sehingga, tidak banyak pembeli yang datang ke toko untuk membeli oleh-oleh seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Hal itu dikatakan Triwahyu saat ditemui di toko di sela melayani pembeli, kemarin.

Menurut Triwahyu, yang datang ke toko kebanyakan adalah pelanggan tetap dan memang sudah biasa membeli untuk kebutuhan di hari raya. Namun, ada juga sebagian pelanggan yang memesan lewat telepon untuk langsung dikirim ke alamat sanak saudara di luar kota karena tidak bisa pulang ke Kota Semarang.

Triwahyu menjelaskan, pihaknya selama Lebaran kemarin cukup banyak menerima pemesanan untuk pengiriman ke luar kota. Minimal pemesanan untuk paket bandeng presto adalah satu kilogram, dan bisa juga ditambah dengan paket oleh-oleh lain semacam wingko dan lainnya.

“Memberikan info kepada konsumen memakai barang yang tahan lama. Mungkin bisa pakai yang vakum basah tahan lima hari, atau vakum kering yang tahan 2-3 bulan. Perjalanan luar kota atau luar pulau, biasanya kita menggunakan produk-produk yang tahan lama dan divakum,” kata Triwahyu.

Kondisi tidak jauh berbeda juga dialami Nining, pemilik toko oleh-oleh wingko di Pekunden Tengah pada masa Lebaran kemarin. Pengunjung yang datang bisa dihitung dengan jari setiap harinya, padahal dirinya sudah menyiapkan stok wingko cukup banyak.

Nining menjelaskan, pembeli saat ini belum bisa dikatakan normal atau pulih seperti belum ada pandemi dan masih mengandalkan pelanggan setia.

“Selama ini dari semenjak puasa, kita hanya modal sabar. Barangkali nanti ke depannya setelah larangan mudik selesai, mungkin bisa kembali normal kembali dan pulih lagi situasinya sebelum ada larangan mudik,” kata Nining.

Nining berharap, setelah Lebaran dan larangan mudik dicabut bisa memulihkan usahanya. Sehingga, pembeli bisa datang ke tokonya tidak hanya dari Semarang saja tetapi juga luar kota. (Bud)