Penuhi Kebutuhan Gas di Kawasan Industri, PGN dan JPEN Jalin Kerja Sama

Penandatanganan kesepakatan tentang pasokan gas
Gubernur Ganjar Pranowo menyaksikan penandatanganan kesepakatan tentang pasokan gas ke kawasan industri dengan PGN.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam upaya memenuhi kebutuhan gas di kawasan industri di Jawa Tengah, PGN dan Jateng Petro Energi (JPEN) menjalin kerja sama untuk menjawab persoalan kelangkaan gas di kawasan industri. Nantinya, seluruh kawasan industri di Jateng akan mendapat pasokan gas dari PGN dan JPEN.

Direktur Utama PGN Haryo Yunianto mengatakan sumber pasokan gas untuk Jateng berada di Jawa Timur, dan nantinya akan dikirim melalui LNG menggunakan kereta api. Pernyataan itu dikatakannya usai penandatanganan kerja sama di kantor gubernur, belum lama ini.

Haryo menjelaskan, kebutuhan gas di Jateng sampai saat ini hingga lima tahun ke depan sebesar 100 mm per hari. Saat ini, pihaknya telah melayani 13.961 pelanggan rumah tangga di Kota Semarang dan Kabupaten Blora.

Menurutnya, melalui kerja sama dengan JPEN ini akan menjangkau sekira 31.800 sasaran rumah tangga di Kabupaten Cilacap, Klaten, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang serta Surakarta.

“Sebenarnya sumber pasokan gasnya ada di Jawa Timur, ada juga yang melalui LNG. Pada saat kami melakukan proses pembangunan pipanisasi, nanti ada dua yang kita sasar. Yakni sinergi dengan JPEN BUMD Jawa Tengah, untuk memprenetrasi kawasan industri di seluruh Jawa Tengah. Kedua, kami ada program jaringan gas untuk rumah tangga. Kami akan membangun jaringan pipa kami ke rumah tangga di Jawa Tengah,” kata Haryo.

Lebih lanjut Haryo menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan penyiapan infrastruktur penyaluran gas bumi untuk pemenuhan energi di Jateng. Pihaknya juga telah memersiapkan jaringan gas pipa, untuk mengantarkan gas bumi sampai ke lokasi pelanggan.

“Kerja sama ini juga penting untuk pelaksanaan R&D terkait teknologi, dan infrastruktur yang akan kita gunakan dalam penyediaan gas serta utilisasi gas bumi. Baik itu untuk pelanggan industri, komersial dan rumah tangga di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)