Polda Jateng dan Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Tangkap Penerima Paket Sabu Asal Malaysia

Kombes Pol Lutfi Martadian
Direktur Res Narkoba Polda Jateng Kombes Pol Lutfi Martadian (kanan) bersama Kepala Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Anton Martin menunjukkan barang bukti sabu asal Malaysia, Senin (19/7).

Semarang, Idola 92,6 FM – Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah bersama Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, menangkap penerima paket narkoba jenis sabu yang dikirim dari Malaysia. Sabu seberat lebih dari satu kilogram itu, rencananya akan dikirimkan untuk seseorang yang beralamat di Kabupaten Sampang Jawa Timur.

Direktur Reserse Narkoba Polda Jateng Kombes Pol Lutfi Martadian mengatakan paket sabu itu dikirim melalui Malaysia Expedisi JKS, dan disamarkan dalam sebuah mesin kipas angin gantung. Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dari paket yang dicurigai itu, ditemukan 13 paket sabu dalam berbagai ukuran. Pernyataan itu dikatakan saat gelar ungkap kasus di kantornya, Senin (19/7).

Lutfi menjelaskan, dalam hasil pemeriksaan sementara diketahui jika paket itu ditujukan kepada warga Kabupaten Sampang Jatim atas nama Wiwik Farida. Petugas membuntuti pengirim paket, dan kemudian menangkap penerima paket di wilayah Pamekasan Jatim.

Menurutnya, hasil keterangan dari penerima paket itu bahwa dirinya diminta seseorang berinisial N untuk menerima paket tersebut.

“Barangnya kan dari Malaysia, ya. Otomatis ini merupakan jaringan internasional. Malaysia ke Indonesia melalui jalur ekspedisi. Karena kalau kita lihat jalur tersebut bisa melalui jalur laut, jalur darat dan kebetulan yang kita dalami adalah kita ungkap menggunakan jalur ekspedisi,” kata Lutfi.

Sementara itu Kepala Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Anton Martin menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan jajaran kepolisian untuk menangkal dan mencegah peredaran narkotika di wilayah Jateng.

Anton menjelaskan, narkoba merupakan ancaman nyata terhadap bangsa dan harus diperangi bersama.

“Selalu melakukan pendalaman dan pertukaran informasi ketika ada pengiriman barang dengan tujuan Jawa Timur. Kami melakukan profiling khususnya di daerah yang dianggap punya jaringan narkoba. Dari profiling itu ada beberapa barang yang kita curigai,” ujar Anton.

Lebih lanjut Anton berharap, sinergi baik yang sudah dilakukan selama ini bersama jajaran kepolisian bisa terus ditingkatkan. Tujuannya, agar peredaran narkoba bisa dicegah dan tidak ada lagi korban narkotika. (Bud)