Poniman Diungsikan ke Panti Sosial Jateng

Poniman menjalani tes bebas COVID-19
Poniman menjalani tes bebas COVID-19 sebelum dievakuasi ke panti sosial milik Pemprov Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Poniman, warga Karanganyar Gunung Candisari Kota Semarang dievakuasi ke Rumah Pelayanan Sosial Lansia Pucang Gading. Poniman yang hidup sendiri di rumah tidak layak huni itu, hanya mengandalkan belas kasihan warga sekitar.

Salah satu warga Karanganyar Gunung, Nardianto mengatakan bahwa tempat tinggal yang dihuni Poniman merupakan kerja bhakti warga mendirikan gubuk sederhana untuk poniman. Hal itu dikatakan saat sejumlah petugas Pelayanan Sosial Anak Mandiri datang untuk mengevakuasi Poniman, baru-baru ini.

Nardianto menjelaskan, sudah setahun lebih Poniman mengeluh kesakitan di bagian punggung. Terutama ketika dibuat duduk, dan karena sakitnya itu Poniman tidak bisa berkegiatan.

Menurut Nardianto, data dari kelurahan setempat menyebutkan jika Poniman merupakan penerima manfaat Kartu Jateng Sejahtera (KJS). Kali terakhir Poniman mendapat santunan yang diberikan langsung Kepala Dinas Sosial Jateng Harso Susilo, sudah diarahkan untuk dipindah ke panti sosial milik pemprov.

“Cerita singkat Pak Poniman, dulu diangkat dari warga sini (anak angkat). Tapi sekarang yang ngangkat itu sudah meninggal. Dia dulu kerjanya buruh. Kondisinya dia yang dirasakan kaki sama boyok (punggung). Kesehariannya ya makan dari warga. Tiap warga kan ada jadwalnya, hari ini siapa besok siapa. Tiga hari sekali kan mandi. Kalau jalan dia enggak bisa,” kata Nardianto.

Sementara itu Kepala Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Ery Raharjono menyatakan, sebelum dievakuasi ke panti sosial dilakukan tes bebas COVID-19. Tujuannya, agar tidak ada penularan saat dilakukan evakuasi.

Menurut Ery, Poniman akan dirawat di panti sosial seterusnya. Apabila diberikan umur panjang, akan dirawat selama itu.

“Hingga saat ini ada 87 orang yang menghuni rumah pelayanan lansia sosial di Pucang Gading. Dari jumlah itu, 33 orang di antaranya memerlukan penanganan lebih lanjut karena faktor usia dan keterbatasan gerak,” ucap Ery. (Bud)