Presiden Jokowi Tetapkan Kawasan Industri Batang Jadi Percontohan

Kawasan Industri Batang
Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Ketanggan, Kabupaten Batang. (photo: ANTARA)

Semarang, Idola 92,6 FM – Presiden Joko Widodo akan menjadikan kawasan industri di Batang sebagai percontohan, bagi kawasan industri lainnya yang akan dibangun di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Sebab, kawasan industri di Batang selain memiliki lahan cukup luas juga mempunyai daya saing cukup baik.

Presiden Joko Widodo mengatakan kawasan industri di Batang, digadang-gadang akan mampu menyerap banyak tenaga kerja karena membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat maupun luar Batang. Pernyataan itu dikatakannya di sela peninjauan kawasan industri di Batang, Rabu (21/4) sore.

Presiden Jokowi menjelaskan, kawasan industri di Batang juga diharapkan bisa menggerakkan perekonomian di dalam negeri. Sebab, kawasan industri di Batang selain menyerap banyak tenaga kerja juga menarik modal kerja dari investor cukup besar.

Jokowi
Jokowi saat meninjau kawasan industri di Batang ditemani Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Menurutnya, Pemprov Jawa Tengah maupun Pemkab Batang harus mampu mengambil peluang untuk menjadikan kawasan industri di Batang sebagai daya ungkit ekonomi daerah.

“Kawasan industri di Batang yang akan dipakai untuk investasi-investasi berkaitan dengan teknologi. Oleh sebab itu karena nanti di bulan Mei akan ada ground breaking untuk industri kaca. Mungkin akan menjadi industri kaca terbesar di Asia Tenggara. Dan setelah itu juga, akan ada lagi industri katoda yang akan mulai dibangun di bulan Juni atau Juli Insya Allah dan seterusnya,” kata presiden.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menjanjikan, akan selalu melakukan pengecekan ke kawasan industri di Batang. Tujuannya, agar kawasan industri di Batang mampu memberikan andil besar dalam upaya menggerakkan perekonomian di Tanah Air.

“Kawasan industri di Batang ini luasnya 4.300 hektare, dan sekarang yang sudah siap dan hampir selesai 450 hektare. Semoga, ini bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita,” pungkasnya. (Bud)