Principal Luncurkan Principal Haji Muda

PT Principal Asset Management
PT Principal Asset Management (Principal) meluncurkan Principal Haji Muda, program investasi reksa dana syariah dengan akses digital yang pertama di Indonesia untuk perencanaan ibadah Haji.

Jakarta, Idola 92.6 FM – PT Principal Asset Management (Principal) meluncurkan Principal Haji Muda, program investasi reksa dana Syariah dengan akses digital yang pertama di Indonesia untuk perencanaan ibadah Haji. Principal Haji Muda adalah program investasi yang dapat diakses melalui aplikasi Principal ID.

Fadlul Imansyah, Direktur Syariah PT Principal Asset Management menyatakan, Principal memahami pentingnya mengumpulkan dana untuk menunaikan Ibadah haji ke Tanah Suci bagi masyarakat Indonesia. Principal yang telah memiliki pengalaman investasi dalam skala global, menggabungkannya dengan pemahaman serta pengalamannya dalam pelaksanaan investasi Syariah.

“Sehingga, kami bisa memberikan solusi investasi baru untuk membantu konsumen merasa optimistis dalam mengumpulkan dana guna mencapai cita-cita mereka berangkat ke Tanah Suci,” kata Fadlul Imansyah dalam Virtual Press Conference Principal Haji Muda dari PT Principal Asset Management, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada Senin, (25/10) kemarin.

Menurut Fadlul, program dan aplikasi ini secara resmi berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan didukung penuh oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Skema program investasi untuk perencanaan ibadah Haji ini telah memenuhi kaidah investasi Syariah yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan Muslim dan Muslimah muda di Indonesia dalam mengumpulkan dana awal untuk booking kursi perjalanan ibadah Haji di usia yang masih muda.

Lebih lanjut, Fadlul menjelaskan, sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Principal kepada 426 responden, 80% responden Indonesia sangat ingin untuk bisa menunaikan ibadah Haji. Sebanyak 70% di antaranya ingin berangkat Haji di usia muda, apabila mereka mampu mengumpulkan dana.

Saat ini, menurut Fadlul, mayoritas masyarakat Indonesia lebih banyak mengumpulkan dana setelah melewati usia muda atau produktif. “Hal ini berujung pada keberangkatan Haji yang dilaksanakan pada usia yang tidak produktif – yang memungkinkan adanya masalah kesehatan ataupun tantangan lainnya, dan akhirnya membuat mereka belum dapat menunaikan ibadah Haji,” ujar Fadlul.

Dato’ Paduka Syed Mashafuddin Bin Syed Badarudin, Chief Executive Officer Principal Islamic Asset Management dan Head of Islamic Business dari Principal Group menambahkan, misi dari Principal adalah untuk menumbuhkembangkan kemandirian finansial bagi semua klasifikasi melalui solusi investasi inklusif dan upaya transformasi digital kami.

Ia menambahkan, pandemi Covid-19 telah mempercepat perjalanan transformasi digital. “Harapannya, dengan kerjasama bersama partner strategis, kami mampu memberi solusi investasi yang sesuai kaidah Syariah untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah kami,” ujarnya.

BPKH Dukung Gerakan Ayo Haji Muda

Sementara itu, A Iskandar Zulkarnain, Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyatakan, BPKH mendukung gerakan Ayo Haji Muda, dimana gerakan moral ini membangun kesadaran untuk mengutamakan ibadah haji, dan mempersiapkannya sejak dini.

Sebagaimana diketahui sebagian besar jemaah haji reguler mendaftarkan haji saat usianya di atas 40 tahun, sehingga dengan masa tunggu yang panjang sulit untuk dapat menunaikan ibadah haji saat usia dibawah 60 tahun. “Padahal, Ibadah haji merupakan ritual ibadah yang mengandalkan kekuatan fisik.” kata A Iskandar Zulkarnain dalam siaran persnya kepada radio Idola Semarang.

Iskandar berharap, dengan memudahkan untuk merencanakan dan mengumpulkan biaya awal ibadah Haji, pihaknya optimistis bahwa masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi untuk menunaikan ibadah Haji pada usia yang produktif.

MES Turut Menyambut Baik

Sementara itu, Iggi Achsien, Sekretaris Jenderal dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif dari Principal Asset Management berupa inovasi yang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menunaikan cita-cita penting dalam hidup, yaitu menunaikan ibadah Haji.

“Program ini perlu didukung bersama dan kami berharap dari program ini dapat lahir suatu gerakan berkelanjutan yang mendorong peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk melek finansial,” tandasnya.

Dalam rangka sosialisasi pentingnya mengumpulkan biaya Haji saat usia produktif dan pengenalan program Principal Haji Muda sebagai salah satu cara untuk memenuhi aspirasi tersebut, Principal akan bekerjasama dengan BPKH dan MES untuk mengadakan sosialisasi ini ke berbagai komunitas dan universitas di Indonesia. (her)