Ribuan Orang Antre Depan Gerbang Gradhika Dibubarkan Satpol PP

Kerumunan antre vaksin
Kasatpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto saat menertibkan kerumunan di depan pintu pagar Gradhika Bhakti Praja, Rabu (9/6).

Semarang, Idola 92,6 FM – Ribuan orang yang akan mengikuti kegiatan vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja dan tertahan di depan pintu pagar dibubarkan aparat Satpol PP dan Polrestabes Semarang, Rabu (9/6). Petugas terpaksa meminta masyarakat pulang ke rumah masing-masing, karena kuota harian sudah terpenuhi.

Kasatpol PP Provinsi Jawa Tengah Budiyanto Eko Purwono membenarkan, bahwa terjadi kerumunan di depan pintu gerbang Gradhika Bhakti Praja saat akan mengikuti pelaksanaan vaksinasi. Pihaknya terpaksa membubarkan masyarakat dan meminta kembali ke hari berikutnya, agar tidak terjadi potensi penularan COVID-19.

Budiyanto menjelaskan, masyarakat yang datang ke lokasi itu sudah tidak bisa diatur soal jaga jaraknya. Bahkan, imbauan melalui pengeras suara tidak didengarkan lagi dan pihaknya mengambil tindakan tegas berupa pembubaran.

“Satpol PP kota sudah langsung membantu kita karena ini wilayah Kota Semarang, dan kita sudah berhasil membubarkan temen-temen yang masih antre di luar gerbang. Saya dengar panitia di dalam sudah memperoleh datanya sesuai kuota hari ini,” kata Budiyanto.

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku kaget saat diberi kabar adanya kerumunan sebelum dibuka pelaksanaan vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja. Oleh karena itu, dirinya langsung menghubungi pihak terkait guna melakukan tindakan pengaturan.

Menurut Ganjar, sebenarnya kegiatan vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja itu sebagai upaya percepatan proses vaksinasi kepada orang lanjut usia (lansia). Oleh karen itu, pihaknya merangsang para lansia untuk mendapatkan vaksinasi.

“Mungkin tadi temen-temen tidak siap ketika mereka datang sebelum pembukaan. Itu yang mesti diperhatikan oleh semuanya. Maka tadi istri saya pagi-pagi waktu lari ngasih kabar ke saya, itu pak ada kerumunan. Maka temen-temen sudah merespon,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar meminta panitia segera membuat kebijakan terkait dengan alur pendaftaran vaksinasi. Dirinya juga memberi contoh, pendaftaran bisa menggunakan data yang dimiliki dinas terkait secara online. (Bud)