RS Paru Salatiga Jadi RS Rujukan COVID-19

Gubernur Ganjar Pranowo
Gubernur Ganjar Pranowo berbincang dengan Dirut RS Paru dr Ario Wirawan Kota Salatiga Farida Widayati soal ketersediaan isolasi dan ICU, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – RS Paru dr Ario Wirawan di Kota Salatiga yang sebelumnya hanya menerima sebagian pasien COVID-19, nantinya lebih dari 70 persen akan merawat pasien yang terpapar virus Korona. Seluruh fasilitas sudah dipersiapkan, untuk menerima pasien rujukan dari berbagai dari selain Kota Salatiga.

Direktur RS Paru Farida Widayati mengatakan pihaknya sudah mulai menambah tempat tidur isolasi dan ICU, yang akan digunakan untuk merawat pasien rujukan COVID-19 dari berbagai daerah. Pernyataan itu dikatakan Farida saat menerima kunjungan Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Menurut Farida, saat ini 30 persen pasien COVID-19 yang dirawat berasal dari Kota Salatiga dan sisanya dari Kabupaten Kudus maupun Demak dan Grobogan.

Farida menjelaskan, pihaknya akan siap menampung dan merawat pasien yang terpapar virus Korona dengan gejala dari wilayah Kudus dan sekitarnya. Harapannya, upaya itu bisa meringankan beban rumah sakit yang ada di wilayah Kudus dan sekitarnya.

“Sejak awal kita lini pertama yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Kemudian posisi sekarang itu untuk bed COVID-19 itu sudah sampai 60 bed. Rencananya nanti dalam dua hari ini, kita switch untuk tempat tidur yang bukan untuk COVID-19 kita ubah untuk COVID-19 sebanyak 27 bed. Untuk ICU kita nambah tiga bed. Mudah-mudahan ini bisa mengatasi,” kata Farida.

Lebih lanjut Farida menjelaskan, sejak awal pandemi merebak dan Kementerian Kesehatan menunjuk rumah sakitnya menjadi tempat rujukan COVID-19 sebagai lini satu maka pihaknya langsung bergerak cepat. Penanganan bagi pasien COVID-19 maupun non COVID-19 sudah ditata, dengan prosedur standar yang ketat.

“Sudah ada pemisahan gedung antara pasien COVID-19 dengan yang bukan, dan tidak orang yang bebas keluar masuk,” pungkasnya. (Bud)