SPBG Pertamina Kaligawe Berkapasitas 30 Ribu lsp per Hari

Pengisian BBG ke kendaraan feeder
Simbolis pengisian BBG ke kendaraan feeder Trans Semarang di SPBG Kaligawe.

Semarang, Idola 92,6 FM – SPBG Pertamina yang berada Kaligawe, Semarang resmi beroperasi, Jumat (20/8). SPBG Kaligawe berkapasitas 1 MMSCFD, atau setara dengan 30 ribu liter premium (lsp) per hari.

Dirjen Migas ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pengoperasian SPBG Kaligawe, nantinya akan memudahkan pengisian bahan bakar gas (BBG) untuk BRT Trans Semarang. Selain ekonomis, BBG juga mendorong terwujudnya udara bersih.

Tutuka menjelaskan, program diversifikasi penggunaan BBM ke gas di sektor transportasi merupakan komitmen dalam upaya transisi energi. Hal itu sedang dilaksanakan Subholding Gas PGN.

“Dengan konversi BBM ke BBG akan didapatkan emisi kendaraan lebih rendah, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan. Beroperasinya SPBG Kaligawe, dapat mendorong masyarakat Semarang menggunakan BBG yang ramah lingkungan dan ekonomis. Untuk itu, semoga Pertamina Grup dapat merealisasikan rencana untuk mempeluas pemanfaatan SPBG Kaligawe secara berkelanjutan,” kata Tutuka.

Lebih lanjut Tutuka menjelaskan, penghematan penggunaan BBG bisa mencapai sekira 13 persen. Asumsinya kebutuhan solar satu unit bus sekira 50 liter per hari dengan harga Rp5.150 per liter, maka jika menggunakan BBG biaya yang dikeluarkan per lsp seharga Rp4.500.

Direktur Utama PGN Haryo Yunianto menambahkan, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina akan melakukan penambahan titik suplai bahan bakar gas sektor transportasi di tempat lain. Sehingga, dapat semakin memermudah akses masyarakat.

Menurut Haryo, dengan beroperasinya SPBG Kaligawe berarti menambah jumlah outlet penyediaan BBG pada program konversi di sektor transportasi yang dikelola Pertamina Group. Nantinya akan dilakukan peningkatan pada SPBG Kaligawe, agar dapat melayani pelanggan di sektor rumah tangga dan industri retail di wilayah Semarang dan sekitarnya.

“Lokasi SPBG Kaligawe sudah cukup strategis di dekat ruas jalan nasional, maka perlu dilakukan survei lebih mendetail terutama capturing potensi demand transportasi di luar bus trans Semarang. Misalnya angkutan kota yang melewati Jalan Raya Kaligawe,” ujar Haryo.

Haryo menyebutkan, PGN berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi melalui pengembangan program konversi transportasi darat dari BBM ke BBG secara berkelanjutan. Pemanfaatan BBG untuk transportasi darat membantu target pemerintah, dalam rangka bauran energi sektor transportasi dan berdampak positif terhadap lingkungan. Khususnya bagi penurunan emisi karbon. (Bud)