TNI/Polri Siapkan Strategi Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19

Irjen Pol Ahmad Luthfi
Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Polda Jawa Tengah bersama Kodam IV/Diponegoro dan pemerintah daerah telah mengambil langkah strategi, dalam upaya penanggulangan gelombang ketiga COVID-19. Khususnya, antisipasi pergerakan masyarakat pada saat libur akhir tahun di momentum Natal dan Tahun Baru.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan jajarannya bersama aparat TNI dan pemerintah daerah, sudah menyiapkan langkah antisipasi dan strategi dalam mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di Mapolda, baru-baru ini.

Menurutnya, TNI/Polri menggunakan cara bertindak yang sama untuk penanggulangan ancaman gelombang ketiga penularan COVID-19.

Kapolda menjelaskan, untuk antisipasi terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19 itu pihaknya terus bersinergi dengan aparat TNI dan pemerintah daerah. Termasuk, menggerakkan seluruh personel yang ada hingga level desa/kelurahan.

“Kita tetap protap seperti biasa. Jadi, Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro kita sudah memiliki yang namanya penanganan kontigensi COVID-19. Jadi, antara PJU-nya polda dan para asistennya kodam itu punya cara bertindak yang sama dalam hal penanganan sampai pada tingkat babinsa/bhabinkamtibmas. Itu yang pertama. Yang kedua, lapor cepat dan temu cepat. Jadi, di mana pun wilayah kita adanya masyarakat yang terkonfirmasi dia akan melakukan tracing dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Contoh tracing dilakukan sampai 15 orang terkait dengan kontak erat,” kata kapolda.

Lebih lanjut kapolda menjelaskan, seluruh personel babinsa Kodam IV/Diponegoro dan bhabinkamtibmas Polda Jateng sebagai garda terdepan akan bergerak memantau daerahnya masing-masing. Termasuk, semakin mengintensifkan posko PPKM di tingkat desa/kelurahan untuk mencari dan mengobati masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19.

“Yang tidak kalah penting sebenarnya adalah disiplin protokol kesehatan dari masyarakat kita. Ini yang tidak boleh kendor, karena keberhasilan penanganan COVID-19 juga bergantung pada kesadaran dari masyarakat selalu memakai masker dan menjaga jarak,” pungkasnya. (Bud)